Integrasi Layanan Kesehatan Primer di Biak Numfor: Menuju Masyarakat Sehat
Dinas Kesehatan Biak Numfor berencana meningkatkan integrasi layanan primer di 21 Puskesmas pada 2025 untuk memperkuat promotif preventif dan memperbaiki skrining kesehatan, serta melibatkan Puskesmas Pembantu dan Posyandu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor, Papua, berencana meningkatkan transformasi integrasi layanan kesehatan primer di 21 Puskesmas pada tahun 2025. Langkah ini diumumkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Biak Numfor, Daud Nathaniel Duwiri, pada Senin, 27 Januari 2024 di Biak. Inovasi ini merupakan bagian penting dari transformasi kesehatan nasional, yang menekankan pentingnya upaya promotif dan preventif untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat.
Transformasi layanan primer ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas skrining kesehatan dan kapasitas layanan di setiap Puskesmas. Menurut Kepala Dinkes, layanan primer difokuskan pada empat hal utama: edukasi perilaku hidup sehat dan bersih; pencegahan primer; pencegahan sekunder; serta peningkatan kapasitas dan kapabilitas layanan primer di 21 Puskesmas tersebut.
Integrasi pelayanan kesehatan primer ini menggunakan pendekatan baru yang holistik. Pendekatan ini memperhatikan kebutuhan layanan kesehatan di setiap tahapan kehidupan dan mengintegrasikan seluruh fasilitas kesehatan. Sistem ini tidak hanya melibatkan Puskesmas, tetapi juga Puskesmas Pembantu (Pustu) di desa atau kelurahan, serta Posyandu. Semua fasilitas kesehatan akan berkolaborasi untuk memberikan pelayanan yang komprehensif.
Kepala Dinkes Biak Numfor menjelaskan lebih lanjut bahwa integrasi ini akan melibatkan seluruh fasilitas kesehatan. Dengan demikian, diharapkan pelayanan kesehatan akan lebih merata dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat Biak Numfor. Hal ini selaras dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Peluncuran program layanan kesehatan primer ini dilakukan oleh Plt Sekda Biak Numfor, ZL Mailoa. Acara peluncuran ditandai dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan mandiri bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini berbagai penyakit.
Dengan adanya transformasi layanan primer ini, diharapkan masyarakat Biak Numfor akan memiliki akses yang lebih mudah dan komprehensif terhadap layanan kesehatan, mengarah pada peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Program ini juga diharapkan mampu menekan angka penyakit dengan intervensi dini melalui edukasi dan pencegahan.
Integrasi layanan kesehatan primer merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Biak Numfor. Kolaborasi antara berbagai fasilitas kesehatan dan fokus pada pencegahan diharapkan akan menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan masyarakat di masa mendatang. Program ini menjadi contoh baik implementasi transformasi kesehatan di Indonesia.