Pemprov Jabar Identifikasi Jembatan Tua, Antisipasi Ambruknya Jembatan Cicangor
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menginstruksikan identifikasi jembatan tua untuk mencegah ambruk, ditindaklanjuti dengan pembangunan kembali dan solusi sementara jembatan bailey untuk Jembatan Cicangor yang amblas.

Karawang, 4 Maret 2024 - Kejadian amblasnya Jembatan Cicangor di Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, telah mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah menginstruksikan identifikasi menyeluruh terhadap jembatan-jembatan tua di seluruh wilayah provinsi untuk mencegah ambruknya jembatan akibat usia dan tergerus aliran sungai.
Langkah ini diambil setelah Jembatan Cicangor, yang merupakan akses vital bagi masyarakat menuju perkotaan Karawang, mengalami kerusakan signifikan. Peristiwa ini menyoroti pentingnya pemeliharaan infrastruktur dan antisipasi terhadap potensi kerusakan jembatan tua di Jawa Barat. Pemprov Jabar berkomitmen untuk mencegah terulangnya kejadian serupa yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat dan perekonomian daerah.
Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk mengatasi masalah ini. "Hari ini saya sudah memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jawa Barat untuk mengidentifikasi jembatan tua. Tahun depan dibangun (kembali) semuanya (jembatan tua), agar tidak ada lagi jembatan ambruk akibat usia tua," tegas Gubernur Dedi Mulyadi di Karawang, Selasa.
Identifikasi dan Pembangunan Kembali Jembatan Tua
Identifikasi jembatan tua akan dilakukan secara menyeluruh di seluruh Jawa Barat. Proses ini bertujuan untuk menentukan kondisi aktual setiap jembatan dan memprioritaskan pembangunan kembali jembatan-jembatan yang dinilai rawan ambruk. Pemprov Jabar menargetkan pembangunan kembali seluruh jembatan tua akan dimulai pada tahun depan.
Pembangunan kembali jembatan-jembatan tua ini merupakan langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Dengan memperbaiki infrastruktur yang sudah tua dan rapuh, diharapkan risiko ambruknya jembatan dapat diminimalisir, sehingga keselamatan dan kelancaran akses masyarakat tetap terjaga.
Selain itu, Pemprov Jabar juga akan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan kerusakan jembatan, seperti kondisi tanah dan aliran sungai. Dengan pendekatan yang komprehensif, diharapkan pembangunan kembali jembatan-jembatan tua dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan.
Solusi Sementara Jembatan Cicangor: Jembatan Bailey
Sebagai solusi sementara untuk Jembatan Cicangor yang amblas, Pemprov Jabar telah memutuskan untuk memasang jembatan bailey. Jembatan bailey merupakan jembatan rangka baja pra-fabrikasi yang bersifat portabel dan mudah dipasang. Keunggulan jembatan ini terletak pada kemudahan pemasangan dan pemindahannya, sehingga cocok digunakan sebagai solusi sementara.
Pemasangan jembatan bailey ini bertujuan untuk segera mengembalikan akses masyarakat menuju wilayah perkotaan Karawang. Jembatan Cicangor yang amblas merupakan satu-satunya akses yang dapat dilewati masyarakat, sehingga pembangunan jembatan sementara ini sangat krusial untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat.
Biaya pembangunan jembatan bailey dan jembatan permanen baru untuk mengganti Jembatan Cicangor telah dianggarkan sebesar Rp70 miliar. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemprov Jabar dalam menangani masalah ini dan memastikan aksesibilitas masyarakat tetap terjaga.
Pembangunan jembatan permanen baru akan dilakukan setelah proses identifikasi jembatan tua selesai dan perencanaan pembangunan jembatan baru rampung. Pemprov Jabar berkomitmen untuk membangun jembatan yang kokoh dan tahan lama untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Langkah-langkah yang diambil oleh Pemprov Jabar ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga keselamatan dan kelancaran akses masyarakat. Dengan mengidentifikasi jembatan tua dan membangun kembali jembatan yang rusak, diharapkan kejadian ambruknya jembatan dapat dihindari di masa mendatang.