Bupati Bogor Gunakan Dana Pribadi Perbaiki Jembatan Amblas di Citeureup
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menggunakan dana pribadinya untuk mempercepat perbaikan jembatan amblas di Citeureup, yang memutus akses jalan utama dan mengganggu aktivitas warga jelang Idul Fitri.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Jembatan penghubung Kecamatan Citeureup dan Sukamakmur di Desa Tajur, Kabupaten Bogor, amblas akibat hujan deras pada Kamis (27/2) sore. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, langsung turun tangan dengan menggunakan dana pribadinya untuk mempercepat pembangunan jembatan bailey sebagai pengganti sementara. Langkah ini diambil karena jembatan tersebut merupakan akses vital dan perbaikan melalui APBD dinilai terlalu lama, terutama menjelang Idul Fitri 1446 H/2025. Pembangunan jembatan permanen direncanakan di APBD Perubahan 2025 atau APBD 2026.
Kejadian ini mengakibatkan terputusnya akses jalan utama, mengganggu aktivitas warga dan perekonomian di sekitar lokasi. Keputusan Bupati Rudy untuk menggunakan dana pribadi menunjukkan komitmennya dalam mengatasi masalah infrastruktur yang mendesak ini. Hal ini dilakukan untuk memastikan akses jalan kembali normal sebelum Idul Fitri, sehingga masyarakat dapat menjalani aktivitasnya dengan lancar.
Penanganan cepat ini penting karena jalur tersebut merupakan akses utama penghubung antar kecamatan. Dengan terputusnya akses jalan, mobilitas warga terhambat, dan aktivitas ekonomi pun terganggu. Oleh karena itu, langkah cepat yang dilakukan Bupati Rudy dinilai sangat tepat dan menunjukkan kepedulian terhadap kesulitan warganya.
Percepatan Pembangunan Jembatan Bailey
Bupati Rudy Susmanto meninjau langsung pembangunan jembatan bailey di lokasi kejadian pada Minggu (2/3). Ia menemukan bahwa satu lajur jembatan bailey yang sedang dibangun oleh Dinas PUPR Kabupaten Bogor dinilai kurang mencukupi mengingat lalu lintas di jalan tersebut cukup padat. "Boleh jujur ya, tadi saya ngomong 'saya kasih duit hari ini, beresin'," kata Rudy. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Bupati dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan cepat.
Dengan tambahan dana pribadi Bupati, pembangunan jembatan bailey dipercepat. Satu lajur jembatan bailey ditargetkan selesai dan dapat dilintasi kendaraan roda empat pada hari yang sama. Satu lajur lagi diharapkan selesai kurang dari satu minggu. Target penyelesaian ini bertujuan untuk memastikan akses jalan lancar sebelum Idul Fitri.
Pembangunan jembatan bailey ini merupakan solusi sementara. Pemkab Bogor telah menganggarkan pembangunan jembatan permanen di APBD Perubahan 2025 atau APBD 2026. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur di Kabupaten Bogor.
Penanganan Jangka Panjang dan Jembatan Lain
Selain pembangunan jembatan bailey, Pemkab Bogor juga merencanakan pembangunan jembatan permanen sebagai solusi jangka panjang. Anggaran untuk pembangunan jembatan permanen telah dialokasikan dalam APBD Perubahan 2025 atau APBD 2026. Bupati Rudy juga menyinggung masalah jembatan lain yang putus di Desa Tajur, yang seharusnya sudah ditangani pada tahun 2025 namun belum tercantum dalam APBD 2025. Ia berkomitmen untuk menyelesaikan semua masalah tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, menjelaskan bahwa jembatan di Desa Tajur amblas akibat luapan Sungai Cipicung setelah hujan deras dengan intensitas lama. "Dikarenakan hujan deras dengan intensitas yang lama sehingga air Sungai Cipicung naik dan membuat jembatan ambruk terbawa arus air sungai," kata Adam. Penjelasan ini memberikan gambaran penyebab amblasnya jembatan tersebut.
Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Selain penanganan segera, Pemkab Bogor juga merencanakan pembangunan jembatan permanen untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Bogor dalam meningkatkan infrastruktur dan keselamatan warganya.
Pembangunan jembatan bailey dan rencana pembangunan jembatan permanen merupakan bukti keseriusan Pemkab Bogor dalam mengatasi masalah infrastruktur. Kecepatan penanganan masalah ini menunjukkan responsifnya pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan warganya, terutama menjelang hari raya Idul Fitri.
