Jembatan Darurat Bungo Ditargetkan Selesai Minggu Ini, Gubernur Jambi Minta Dikebut
Gubernur Jambi meminta percepatan pemasangan jembatan Bailey darurat di Bungo pasca amblasnya jalan lintas tengah Sumatera, yang ditargetkan selesai Minggu ini.

Jalan lintas tengah Sumatera yang menghubungkan Jambi dan Sumatera Barat lumpuh total akibat amblasnya badan jalan di KM 58 Desa Sekapur Sirih, Kabupaten Muaro Bungo pada Minggu, 2 Maret 2024. Kejadian ini mengakibatkan terputusnya akses vital bagi kendaraan yang melintas. Gubernur Jambi, Al Haris, langsung merespon dengan meminta percepatan pemasangan jembatan Bailey, sebuah jembatan darurat portabel, untuk memulihkan akses tersebut. Perbaikan ini menjadi krusial karena berdampak signifikan pada perekonomian dan mobilitas masyarakat.
"Kita ingin cepat agar masyarakat tidak terganggu, tetapi medan nya berat ditambah sering turun hujan," ungkap Gubernur Al Haris saat meninjau lokasi di Bungo, Sabtu, 8 Maret 2024. Beliau berharap jembatan darurat tersebut dapat terpasang dan siap dilalui kendaraan pada Minggu, 9 Maret 2024. Hal ini menunjukkan urgensi perbaikan infrastruktur jalan bagi pemerintah daerah dalam mengatasi dampak amblasnya jalan tersebut.
Amblasnya jalan lintas tengah Sumatera ini menimbulkan berbagai kendala, terutama bagi para pengguna jalan. Selain terputusnya akses utama, hal ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi dan distribusi barang. Oleh karena itu, penyelesaian pembangunan jembatan darurat menjadi prioritas utama guna meminimalisir dampak negatif yang lebih luas.
Percepatan Pemasangan Jembatan Bailey
Kepala BPJN wilayah Jambi, Ibnu Kurniawan, melaporkan bahwa progres perakitan jembatan Bailey telah mencapai 80 persen pada Sabtu, 8 Maret 2024. Pihaknya optimis jembatan tersebut dapat selesai dan siap dilalui kendaraan dalam waktu dua hari. Saat ini, pekerjaan perakitan masih berlangsung, dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan pemasangan lantai jembatan. Kedatangan crane yang dijadwalkan pada Sabtu dan Minggu diharapkan dapat mempercepat proses tersebut.
Meskipun jembatan darurat segera rampung, BPJN Jambi tetap memberlakukan pembatasan tonase kendaraan yang diizinkan melintas. Hanya kendaraan dengan bobot di bawah 20 ton yang diperbolehkan melewati jembatan tersebut. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengguna jalan, mengingat kondisi jembatan yang bersifat darurat.
Setelah pemasangan jembatan Bailey selesai, BPJN Jambi akan segera memulai perencanaan pembangunan jalan secara permanen untuk menggantikan ruas jalan yang amblas. Tahap perencanaan ini akan menjadi langkah penting dalam memastikan ketahanan infrastruktur jalan jangka panjang dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Proses perencanaan ini akan melibatkan berbagai kajian teknis untuk menentukan solusi terbaik.
Jalur Alternatif dan Rekomendasi
Selama proses perbaikan jalan dan pemasangan jembatan darurat, petugas telah membuka dua jalur alternatif untuk kendaraan yang ingin melewati lintas tengah Sumatera. Jalur pertama dari arah Jambi melintasi Rimbo Bujang, VII Koto, dan Koto Baru menuju Dharmasraya, Sumatera Barat. Jalur kedua dari arah Merangin melewati pusat Kota Bungo, Simpang Somel, Rimbo Bujang, VII Koto, dan Koto Baru Dharmasraya. Alternatif lainnya melalui Jujuhan-Simpang Rantau Ikil-Desa Pulau Batu Jujuhan Ilir-Koto Baru Dharmasraya.
Kendaraan bermuatan besar disarankan untuk menggunakan jalur alternatif lain, yaitu melalui Kabupaten Kerinci hingga ke Kabupaten Solok Selatan atau menggunakan jalan lintas timur Sumatera melalui Merlung-Rengat dan menuju Kiliran Jao, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Rekomendasi jalur alternatif ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur utama dan memastikan kelancaran arus kendaraan.
Pembukaan jalur alternatif ini merupakan upaya untuk meminimalisir dampak negatif dari amblasnya jalan lintas tengah Sumatera. Dengan adanya jalur alternatif, diharapkan mobilitas masyarakat dan distribusi barang tetap dapat berjalan meskipun akses utama terputus. Petugas terus memantau dan melakukan pengaturan lalu lintas di jalur alternatif tersebut.
Pemerintah Provinsi Jambi berkomitmen untuk menyelesaikan perbaikan jalan lintas tengah Sumatera sesegera mungkin. Pemasangan jembatan Bailey dan penyediaan jalur alternatif merupakan langkah awal untuk memulihkan akses jalan dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Perencanaan pembangunan jalan permanen juga sedang disiapkan untuk mengatasi masalah ini secara tuntas dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk senantiasa memperhatikan perawatan dan pemeliharaan infrastruktur jalan.