Pemprov Jateng Dorong Iklim Usaha Kondusif, Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menekankan komitmen Pemprov dalam menciptakan iklim usaha kondusif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti yang terlihat dari kontribusi besar PT Djarum dan PT Pura di Kudus.
Kudus, 6 Februari 2024 - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menegaskan komitmennya dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif. Langkah ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Hal ini disampaikan langsung oleh Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, saat kunjungan kerja ke PT Djarum dan PT Pura di Kudus, Kamis lalu.
Dukungan Perusahaan Besar terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Dalam kunjungan tersebut, Nana Sudjana menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi signifikan PT Djarum dan PT Pura bagi perekonomian Jawa Tengah. Kedua perusahaan ini, yang merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), telah memberikan sumbangsih besar, baik dalam mendukung program pemerintah maupun meningkatkan taraf hidup masyarakat. "Kami bangga memiliki perusahaan besar di Jateng yang produknya telah diekspor ke berbagai negara," ujarnya.
PT Djarum, misalnya, merupakan perusahaan padat karya yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 65.000 karyawan untuk produksi sigaret kretek tangan (SKT) dan sekitar 2.000 karyawan untuk sigaret kretek mesin (SKM). Sementara itu, PT Pura mempekerjakan 16.000 orang. "Jumlah tersebut sangat signifikan karena mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya di Kudus. Ini yang kami harapkan," tambah Nana Sudjana.
Keberadaan perusahaan-perusahaan besar ini dinilai sebagai bukti nyata iklim investasi yang baik di Jawa Tengah. Hal ini diharapkan mampu menarik minat investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi di provinsi ini. Dengan demikian, akan semakin banyak lapangan kerja yang tercipta dan kesejahteraan masyarakat pun meningkat.
Program CSR sebagai Wujud Tanggung Jawab Sosial
Selain menyerap banyak tenaga kerja, PT Djarum dan PT Pura juga aktif dalam program Corporate Social Responsibility (CSR). Program-program CSR ini secara langsung menyentuh kehidupan masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi angka kemiskinan.
PT Pura, misalnya, memiliki beberapa program CSR unggulan, seperti Pura Cerdas (pendidikan anak karyawan), Pura Peduli (pelestarian lingkungan), dan Pura Pintar (pendukung siswa di sekitar perusahaan). Sementara itu, PT Djarum menjalankan program CSR yang beragam, meliputi bantuan Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH), Audisi Umum Atlet PB Djarum, berbagai kegiatan bakti sosial, olahraga, pendidikan, dan budaya.
Upaya Pemprov Jateng Ciptakan Iklim Usaha Kondusif
Kunjungan Penjabat Gubernur ke PT Djarum dan PT Pura bukan hanya sekadar kunjungan silaturahmi. Kunjungan ini juga merupakan bagian dari upaya Pemprov Jateng untuk memastikan iklim usaha di Jawa Tengah tetap kondusif. Pemprov Jateng berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kebijakan yang pro-bisnis dan pro-rakyat.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan kemudahan perizinan usaha dan menciptakan lingkungan investasi yang aman dan menarik. Pemprov Jateng juga aktif mempromosikan potensi investasi di Jawa Tengah kepada investor domestik maupun internasional. Dengan demikian, diharapkan akan semakin banyak perusahaan yang berinvestasi di Jawa Tengah dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Komitmen Pemprov Jateng dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif terlihat nyata melalui berbagai upaya yang dilakukan, termasuk dukungan terhadap perusahaan-perusahaan besar seperti PT Djarum dan PT Pura. Kontribusi kedua perusahaan tersebut, baik dalam penyerapan tenaga kerja maupun program CSR, menjadi contoh nyata bagaimana iklim investasi yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ke depan, diharapkan semakin banyak perusahaan yang berinvestasi di Jawa Tengah dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.
