Pemprov Jateng Gelar Retret Perdana untuk Pimpinan OPD, Integrasikan Program Pembangunan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar retret bagi 546 pimpinan OPD untuk mengintegrasikan program pembangunan dan mendukung Astacita Presiden, dengan narasumber dari Lemhannas, BPKP, KPK, dan kementerian terkait.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan menyelenggarakan retret bagi seluruh pimpinan tinggi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jawa Tengah. Kegiatan ini dijadwalkan pada awal Juni 2025 dan akan diikuti sekitar 546 peserta. Retret ini diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, bertujuan untuk menyelaraskan program pembangunan di seluruh wilayah Jawa Tengah serta mendukung program Astacita Presiden. Kegiatan ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan oleh Pemprov Jateng.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jateng, Uswatun Hasanah, menjelaskan bahwa kurikulum retret masih dalam tahap pematangan dan akan difinalisasi setelah disetujui Gubernur. Retret ini diharapkan dapat menghasilkan keselarasan output program dari masing-masing kepala OPD, termasuk di pemerintah kabupaten/kota. Beberapa narasumber terkemuka telah diundang untuk memberikan materi, termasuk dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian PANRB.
Gubernur Ahmad Luthfi mengungkapkan inspirasi di balik penyelenggaraan retret ini. Beliau terinspirasi oleh retret kepala daerah yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri di Lembah Tidar, Magelang. Tujuan utama retret ini adalah untuk menghilangkan ego sektoral dan memastikan program-program pembangunan di Jawa Tengah berjalan selaras dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. "Ini penting agar program-program di Jawa Tengah dapat berjalan selaras, tidak sendiri-sendiri. Ego sektoral harus dihilangkan sehingga program yang dilakukan bisa dirasakan betul oleh masyarakat," kata Gubernur Luthfi.
Integrasi Program dan Dukungan Astacita
Retret ini dirancang untuk mengintegrasikan berbagai program pembangunan di Jawa Tengah. Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga dan kementerian, diharapkan para peserta dapat memperoleh pemahaman yang komprehensif dan terintegrasi. Selain itu, retret ini juga akan mendukung program Astacita Presiden. Materi terkait Astacita akan diintegrasikan ke dalam kurikulum Lemhannas.
Uswatun Hasanah menambahkan bahwa retret akan dibagi menjadi beberapa kelas, termasuk kelas khusus untuk wakil bupati dan wakil wali kota yang akan hadir pada hari terakhir. Kurikulum yang akan digunakan telah dirancang secara matang dan akan terus disempurnakan hingga finalisasi. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemprov Jateng dalam mempersiapkan retret ini agar memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan Jawa Tengah.
Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari Lemhannas hingga KPK, retret ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang luas dan komprehensif bagi para pimpinan OPD. Partisipasi dari wakil bupati dan wakil wali kota juga menunjukkan komitmen untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi yang kuat dalam pembangunan Jawa Tengah.
Narasumber Kompeten dan Kurikulum Terstruktur
Pemilihan narasumber dari lembaga-lembaga terkemuka seperti Lemhannas, BPKP, dan KPK menunjukkan komitmen Pemprov Jateng untuk menghadirkan materi yang berkualitas dan relevan. Lembaga-lembaga tersebut memiliki keahlian dan pengalaman yang luas dalam bidang pemerintahan, pengawasan, dan pemberantasan korupsi. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan arahan dan wawasan yang berharga bagi para peserta retret.
Kurikulum yang terstruktur dan terintegrasi juga akan memastikan bahwa retret ini memberikan manfaat yang maksimal. Dengan memadukan materi dari berbagai bidang, para peserta diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang holistik tentang pembangunan di Jawa Tengah dan bagaimana peran mereka dalam mewujudkan visi dan misi pemerintah provinsi.
Retret ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, melainkan upaya strategis Pemprov Jateng untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemerintahan. Dengan menyelaraskan program dan menghilangkan ego sektoral, diharapkan pembangunan di Jawa Tengah dapat berjalan lebih optimal dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Secara teknis, retret akan dibagi dalam beberapa kelas dengan materi paparan dari narasumber. Terdapat masukan dari Gubernur untuk tambahan dua kelas khusus, yaitu kelas untuk wakil bupati dan wakil wali kota serta kelas khusus terkait Astacita yang akan diintegrasikan dengan kurikulum Lemhannas.
Kesimpulan
Retret pimpinan OPD di Jawa Tengah ini merupakan langkah penting dalam upaya menyelaraskan program pembangunan dan mendukung program Astacita. Dengan kurikulum yang terstruktur, narasumber yang kompeten, dan partisipasi aktif dari seluruh peserta, retret ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Jawa Tengah.