Pemprov Kalsel Jaga Warisan Budaya: Regenerasi Teater Mamanda Digalakkan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelar lokakarya teater tradisional Mamanda untuk mendorong regenerasi dan pelestarian kesenian warisan budaya tak benda tersebut.

Banjarmasin, 25 Maret 2024 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menunjukkan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya tak benda dengan menggelar upaya regenerasi kesenian teater tradisional Mamanda. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kelangsungan kesenian yang kaya akan sejarah dan nilai budaya Kalimantan Selatan ini tetap hidup di tengah perkembangan zaman.
Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan, Suharyanti, menjelaskan bahwa teater Mamanda merupakan bagian penting dari khazanah budaya daerah. Oleh karena itu, pelestariannya menjadi tanggung jawab bersama, khususnya bagi lembaga seperti Taman Budaya Kalsel yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel. Lokakarya teater tradisi Mamanda menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya tersebut.
Tidak hanya melibatkan para seniman senior, lokakarya ini juga secara khusus mengikutsertakan para pelajar. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Kalsel untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal sejak dini. Dengan melibatkan generasi muda, diharapkan regenerasi seniman Mamanda dapat terwujud dan kesenian ini dapat terus lestari di masa mendatang.
Melestarikan dan Mengembangkan Teater Mamanda di Era Modern
Lokakarya yang diselenggarakan Taman Budaya Kalsel tidak hanya berfokus pada pemahaman pakem atau aturan baku kesenian Mamanda. Lebih dari itu, lokakarya ini juga bertujuan untuk mendorong pengembangan dan adaptasi teater Mamanda agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Para peserta diajak untuk berkreasi dan berinovasi dalam penyajian teater Mamanda, sehingga dapat menarik minat generasi muda.
Suharyanti menambahkan bahwa materi lokakarya mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik berakting, penyutradaraan, hingga pengembangan cerita dan naskah yang sesuai dengan konteks kekinian. Dengan demikian, teater Mamanda tidak hanya sekadar diwariskan, tetapi juga dikembangkan agar tetap dinamis dan menarik bagi penonton dari berbagai kalangan.
Taman Budaya Kalsel juga secara aktif mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian kesenian Mamanda. Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pementasan teater Mamanda secara berkala. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai kesenian tradisional ini.
“Supaya melalui workshop dan pagelaran yang diadakan Taman Budaya, seni tradisi Mamanda dapat semakin dilestarikan khazanah kesenian di provinsi ini,†ujar Suharyanti.
Dukungan Penuh dari Dewan Kesenian Kalsel
Dukungan terhadap upaya pelestarian teater Mamanda juga datang dari Dewan Kesenian Kalsel. Sekretaris Dewan Kesenian Kalsel, Tarmuji, menyambut baik inisiatif Pemprov Kalsel dalam menyelenggarakan lokakarya ini. Beliau menekankan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga agar kesenian khas Kalimantan Selatan tidak hilang ditelan zaman.
“Kami selaku Dewan Kesenian Kalsel memiliki peran dalam memberikan pengayoman agar kesenian khas Kalimantan Selatan tidak lekang oleh zaman,†ujarnya. Hal ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah dan komunitas seni dalam upaya pelestarian budaya lokal.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan upaya regenerasi dan pelestarian teater Mamanda dapat berjalan dengan optimal. Teater Mamanda yang kaya akan cerita tentang kerajaan di Kalimantan Selatan ini dapat terus hidup dan menghibur masyarakat, serta menjadi bagian penting dari identitas budaya Kalimantan Selatan.
Ke depan, diharapkan akan lebih banyak lagi program yang mendukung pelestarian dan pengembangan teater Mamanda, sehingga kesenian ini dapat terus berkembang dan dinikmati oleh generasi mendatang. Upaya ini juga perlu diimbangi dengan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni tradisional, sehingga kesenian Mamanda dapat tetap eksis dan menjadi kebanggaan Kalimantan Selatan.