Festival Padhang Ulanan: Banyuwangi Lestarikan Budaya Lewat Generasi Muda
Pemkab Banyuwangi sukses gelar Festival Padhang Ulanan, melibatkan pelajar dalam melestarikan kesenian tradisional seperti Tari Gandrung dan Wayang Kulit, sekaligus mencetak bibit unggul di bidang seni budaya.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pemerintah Kabupaten Banyuwangi (Pemkab Banyuwangi) menggelar Festival Padhang Ulanan pada Minggu, 18 Mei 2023, di Banyuwangi, Jawa Timur. Festival ini bertujuan melestarikan seni budaya lokal dengan melibatkan pelajar dari tingkat TK hingga SMA. Pemkab Banyuwangi menyadari pentingnya seni budaya sebagai identitas daerah dan perekat sosial masyarakat. Dengan melibatkan generasi muda, diharapkan kecintaan dan pelestarian seni budaya Banyuwangi dapat terus berlanjut.
Festival Padhang Ulanan menjadi wadah bagi ribuan pelajar untuk menampilkan berbagai kesenian khas Banyuwangi. Kegiatan ini rutin digelar setiap bulan secara bergiliran di seluruh kecamatan. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Banyuwangi yang kuat dalam upaya pelestarian budaya daerah.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menekankan pentingnya peran seni budaya dalam membentuk identitas dan memperkuat ikatan sosial masyarakat. "Festival ini kami gelar sebagai bentuk komitmen dalam melestarikan kesenian dan budaya daerah, anak-anak muda kami libatkan, agar mereka mempelajari dan mencintai seni budaya daerah," kata Bupati Ipuk.
Menampilkan Kekayaan Seni Budaya Banyuwangi
Festival Padhang Ulanan menampilkan beragam kesenian tradisional Banyuwangi. Tari Gandrung Marsan dan Niskala Seblang, pertunjukan wayang kulit, sandiwara rakyat, dan syair tradisional Osing menjadi suguhan utama. Selain itu, terdapat pembacaan naskah kuno Mocoan Pacul Goang, khususnya Lontar Yusuf, yang diselingi sandiwara komedi bernuansa edukatif.
Dengan tema yang berbeda setiap bulannya, festival ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Banyuwangi untuk menggali dan menampilkan kekayaan seni budaya di setiap kecamatan.
Bupati Ipuk berharap, dengan rutinnya festival ini, akan muncul talenta-talenta baru di bidang seni. Mereka diharapkan dapat meneruskan dan mengembangkan kesenian khas Banyuwangi untuk generasi mendatang. "Festival ini akan terus digelar setiap bulan sampai akhir tahun bergilir di seluruh kecamatan dengan tema yang berbeda-beda, mengacu pada akar dari seni dan budaya setempat," ujar Bupati Ipuk.
Antusiasme Pelajar dan Harapan Masa Depan
Para pelajar yang berpartisipasi menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka merasa senang dan bangga dapat tampil di panggung utama Festival Padhang Ulanan. Salah satu peserta, Siva Nadia Putri, mengungkapkan kegembiraannya, "Senang sekali diberi panggung bagus untuk bisa tampil di hadapan orang-orang. Hobi saya memang menari, semoga kelak besar tetap bisa menekuni seni tari."
Partisipasi aktif para pelajar ini menjadi bukti nyata keberhasilan Pemkab Banyuwangi dalam menumbuhkan minat dan bakat generasi muda di bidang seni budaya. Festival ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran dan pengembangan diri bagi para peserta.
Pemkab Banyuwangi telah konsisten menggelar berbagai atraksi seni budaya, seperti Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), Gandrung Sewu, dan Festival Band Pelajar. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya Banyuwangi.
Festival Padhang Ulanan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam melestarikan seni budaya lokal melalui keterlibatan aktif generasi muda. Dengan demikian, warisan budaya bangsa dapat terus lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang.