Pemudik Usul Perbaikan Toilet Kereta Api agar Ramah Disabilitas
Putri Windi Aulia, seorang pemudik pengguna kursi roda, berharap toilet kereta api lebih ramah disabilitas dan aksesibilitas stasiun ditingkatkan.

Seorang penumpang kereta api bernama Putri Windi Aulia (29), asal Tangerang Selatan, menyoroti perlunya perbaikan fasilitas toilet di kereta api agar lebih ramah bagi penyandang disabilitas. Pengalamannya mudik menggunakan Kereta Api Sawunggalih dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Kutoarjo pada Sabtu, 29 April, mendorongnya untuk menyampaikan aspirasi ini. Hal ini disampaikannya di tengah lonjakan jumlah pemudik yang mencapai 49.696 penumpang dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada hari yang sama.
Menurut Putri, aksesibilitas toilet di kereta api masih menjadi kendala bagi pengguna kursi roda. "Toilet paling penting, kami pengguna kursi roda kalau naik kereta api itu enggak pernah ke toilet, karena susah dan agak ribet," ujarnya. Ia menekankan pentingnya peningkatan fasilitas, tidak hanya di dalam gerbong, tetapi juga di peron stasiun, agar lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas, terutama saat membawa barang bawaan.
Putri juga menyinggung kesulitan yang dihadapi saat naik turun kereta. "Kadang ada kereta yang mau naik ke peronnya itu susah banget, terlalu tinggi, harus gotong-gotong. Jadi pas kursi roda mau masuk kadang enggak muat. Kemudian juga tempat untuk menyimpan kursi rodanya saat perjalanan perlu ada," tambahnya. Meskipun demikian, ia mengakui adanya peningkatan layanan disabilitas dari PT KAI dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menyebut aksesibilitas sudah lebih ramah.
Aksesibilitas Stasiun dan Gerbong Kereta Api
Masalah aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di stasiun dan kereta api masih menjadi perhatian. Tingginya peron stasiun dan sempitnya toilet di gerbong kereta api menjadi kendala utama. PT KAI mencatat lonjakan penumpang mudik pada H-2 Lebaran, dengan 27.934 penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan 21.762 penumpang dari Stasiun Gambir. Jumlah ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan fasilitas publik yang inklusif.
Perbaikan fasilitas tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dan PT KAI dalam memberikan layanan yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat. Penyediaan toilet yang ramah disabilitas, misalnya, merupakan hal krusial yang perlu mendapat perhatian serius. Selain itu, kemudahan akses masuk dan keluar gerbong kereta juga perlu dipertimbangkan.
Pentingnya tempat penyimpanan kursi roda selama perjalanan juga menjadi poin penting yang perlu dipenuhi. Hal ini akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna kursi roda selama perjalanan mudik. Dengan demikian, perjalanan mudik dapat menjadi pengalaman yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas.
Peningkatan Layanan PT KAI
PT KAI telah berupaya meningkatkan layanan bagi penyandang disabilitas. Meskipun demikian, masih ada ruang untuk perbaikan lebih lanjut. Putri Windi Aulia, sebagai pengguna jasa kereta api, memberikan apresiasi atas peningkatan yang telah dilakukan, namun tetap berharap agar fasilitas dapat lebih ditingkatkan lagi demi kenyamanan para penumpang disabilitas.
Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, melaporkan jumlah keberangkatan pemudik dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir. Data ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk mudik menggunakan kereta api. Dengan jumlah penumpang yang signifikan, PT KAI perlu memastikan bahwa semua penumpang, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan layanan yang optimal dan aman.
Ke depannya, diharapkan PT KAI dapat terus berinovasi dan meningkatkan fasilitas yang ada, termasuk memperhatikan aspek aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua orang dapat menikmati perjalanan mudik dengan nyaman dan aman.
Dari data yang ada, terlihat bahwa PT KAI telah melayani 49.696 penumpang dari dua stasiun utama di Jakarta pada H-2 Lebaran. Angka ini menunjukkan besarnya tanggung jawab PT KAI dalam menyediakan layanan transportasi yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
Kesimpulannya, usulan Putri Windi Aulia untuk perbaikan toilet dan aksesibilitas di kereta api merupakan masukan berharga bagi PT KAI untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memastikan kenyamanan seluruh penumpang, tanpa terkecuali.