Penajam Paser Utara Perkenalkan Sistem Tanam Jarwo untuk Tingkatkan Produksi Beras
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara memperkenalkan sistem tanam jajar legowo (jarwo) kepada petani untuk meningkatkan produktivitas padi dan mencapai hasil panen hingga 6,6 ton per hektare.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mulai memperkenalkan sistem tanam jajar legowo (jarwo) kepada para petani padi. Inisiatif ini diluncurkan untuk meningkatkan produksi beras di wilayah tersebut. Langkah ini diambil karena hasil panen padi di PPU menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun 2025, mencapai 6,3 hingga 6,6 ton per hektare, namun pemerintah daerah berupaya untuk terus meningkatkannya. Pengenalan sistem jarwo dilakukan secara bertahap melalui pelatihan dan pertemuan teknis, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas lahan sawah secara optimal.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Gunawan, menjelaskan bahwa sistem jarwo menawarkan berbagai keunggulan. "Pola tanam jarwo mulai dikenalkan kepada petani budi daya padi," ujar Gunawan. Ia menambahkan, "Sistem tanam jarwo itu punya banyak keunggulan dalam meningkatkan produktivitas lahan persawahan."
Meskipun peningkatan hasil panen sudah terlihat, pemerintah Kabupaten PPU berupaya untuk mengoptimalkan potensi pertanian. Dengan memperkenalkan teknologi tepat guna seperti sistem jarwo, diharapkan peningkatan produksi beras dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Mengenal Sistem Tanam Jajar Legowo (Jarwo)
Sistem tanam jajar legowo (jarwo) merupakan teknik bercocok tanam padi dengan pengaturan jarak tanam tertentu. Metode ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas lahan. Keunggulan sistem jarwo antara lain meningkatkan populasi tanaman hingga 33 persen dari jarak tanam ideal. Hal ini berdampak pada perawatan yang lebih mudah, termasuk pemupukan, pengendalian hama penyakit, dan gulma.
Selain itu, sistem jarwo juga meningkatkan hasil produksi karena tanaman mendapatkan efek pinggir yang optimal dan pencahayaan matahari maksimal untuk proses fotosintesis. Dengan demikian, nutrisi dan sinar matahari dapat terserap secara optimal oleh tanaman padi.
Penerapan sistem jarwo dilakukan secara bertahap, diprioritaskan kepada petani yang mampu mengelola lahan pertanian secara optimal. Pemerintah Kabupaten PPU berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para petani.
Dinas Pertanian Kabupaten PPU juga menekankan pentingnya pengelolaan lahan sawah yang optimal. Dengan manajemen yang baik, diharapkan hasil panen dapat terus meningkat dan memberikan kesejahteraan bagi para petani.
Potensi Pertanian di Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki lahan pertanian padi produktif seluas 14.070 hektare. Pada tahun 2024, hasil panen padi mencapai sekitar 50.672 ton dengan produktivitas 3-4 ton per hektare dalam sekali panen. Petani di daerah ini biasanya melakukan dua kali panen dalam setahun.
Peningkatan hasil panen pada musim panen pertama tahun 2025 menjadi bukti nyata keberhasilan upaya peningkatan produktivitas pertanian di Kabupaten PPU. Angka tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan penerapan sistem jarwo dan peningkatan pengelolaan lahan, diharapkan produktivitas pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara akan terus meningkat di masa mendatang, sehingga dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara terus berupaya untuk mendukung para petani melalui penyediaan teknologi tepat guna dan pelatihan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di daerah tersebut.
Keberhasilan peningkatan produksi padi ini tidak lepas dari kerja keras para petani dan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Dengan komitmen bersama, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara akan terus berkembang dan maju.