Penanganan Banjir 18 Titik di Pekanbaru Jadi Prioritas Tahun 2025
Dinas PUPR Pekanbaru memprioritaskan penanganan banjir di 18 titik sepanjang tahun 2025 berdasarkan master plan yang telah disusun sejak 2022, meskipun masih menghadapi kendala keuangan dan cuaca ekstrem.

Banjir masih menjadi momok bagi Kota Pekanbaru, Riau. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru menetapkan penanganan banjir di 18 titik sebagai prioritas utama sepanjang tahun 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah, pada Senin lalu di Pekanbaru. Keputusan ini didasarkan pada master plan yang telah disusun sejak tahun 2022.
Penanganan Banjir: Prioritas Utama Pekanbaru 2025
Edward Riansyah menegaskan komitmen Pemkot Pekanbaru dalam mengatasi masalah banjir yang kerap melanda kota ini. Meskipun upaya penanganan banjir telah dilakukan setiap tahunnya, ia mengakui bahwa hasilnya belum signifikan. Salah satu faktor penghambatnya adalah kondisi keuangan daerah yang belum stabil. Oleh karena itu, program ini dijalankan secara bertahap dan berkelanjutan.
Meskipun demikian, Pemkot Pekanbaru tetap berkomitmen untuk menangani masalah banjir secara menyeluruh. Langkah-langkah jangka panjang juga terus direncanakan dan dilaksanakan secara bertahap untuk memastikan keberhasilan program ini. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan banjir yang berdampak luas bagi masyarakat Pekanbaru.
Strategi Penanganan Banjir
Sebagai bagian dari strategi jangka pendek, Dinas PUPR secara rutin melakukan normalisasi sungai. Kegiatan ini difokuskan pada pengerukan aliran sungai yang mengalami pendangkalan. Pendangkalan sungai merupakan salah satu faktor utama penyebab banjir di pemukiman yang berada di sepanjang aliran sungai. Tim di lapangan secara rutin memantau dan melakukan tindakan pencegahan agar pendangkalan tidak terjadi.
Selain normalisasi sungai, Dinas PUPR juga memiliki tim operasional dan pemeliharaan yang bekerja setiap hari untuk memastikan kelancaran aliran sungai dan mencegah terjadinya banjir. Upaya ini merupakan bagian dari langkah preventif untuk meminimalisir dampak banjir di Kota Pekanbaru. Komitmen dan kerja keras tim ini sangat penting dalam menjaga kestabilan sistem drainase kota.
Dampak Banjir dan Cuaca Ekstrem
Di awal tahun 2025, beberapa wilayah di Kota Pekanbaru kembali terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi. Banjir yang merendam permukiman warga di Kecamatan Tenayan Raya menjadi salah satu contoh dampak buruk dari tingginya intensitas hujan. Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya upaya pencegahan dan penanganan banjir yang efektif.
Kepala Pelaksana BPBD Pekanbaru, Zarman, menyatakan bahwa BMKG Stasiun Pekanbaru memprediksi cuaca ekstrem masih akan melanda daerah tersebut. Kondisi cuaca yang tidak menentu, dengan pergantian cuaca panas di siang hari menjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, meningkatkan potensi terjadinya banjir. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam upaya penanganan banjir di Pekanbaru.
Tantangan dan Solusi
Meskipun menghadapi kendala keuangan dan cuaca ekstrem, Pemkot Pekanbaru tetap berkomitmen untuk menyelesaikan masalah banjir di 18 titik prioritas. Dengan adanya master plan yang terencana, diharapkan penanganan banjir dapat dilakukan secara terstruktur dan efektif. Pentingnya kolaborasi antar instansi dan partisipasi masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan program ini.
Ke depan, dibutuhkan inovasi dan strategi yang lebih komprehensif dalam mengatasi masalah banjir. Selain infrastruktur, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan juga perlu ditingkatkan. Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan Kota Pekanbaru dapat terbebas dari ancaman banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warganya.
Kesimpulan
Penanganan banjir di 18 titik di Kota Pekanbaru menjadi prioritas utama Dinas PUPR pada tahun 2025. Meskipun menghadapi tantangan berupa kendala keuangan dan cuaca ekstrem, Pemkot Pekanbaru tetap berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secara bertahap dan berkelanjutan. Normalisasi sungai, tim operasional dan pemeliharaan, serta master plan yang terencana menjadi strategi utama dalam upaya penanggulangan banjir di Pekanbaru. Keberhasilan program ini membutuhkan kolaborasi antar instansi dan partisipasi aktif dari masyarakat.