Pencarian Korban Kapal Cepat Tenggelam di Kubu Raya Dihentikan
Tim SAR gabungan menghentikan pencarian dua korban kapal cepat yang tenggelam di perairan Kubu Raya setelah tujuh hari operasi, meskipun keluarga dan masyarakat berharap pencarian dapat dilanjutkan jika ada petunjuk baru.

Tragedi Tenggelamnya Kapal Cepat di Perairan Kubu Raya: Dua Korban Masih Hilang
Pada Kamis, 17 April 2025, sebuah kapal cepat yang membawa 15 pekerja mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Dari total penumpang, 12 orang berhasil selamat, satu ditemukan meninggal dunia, sementara dua lainnya, Gerry (36) dan Sanusi (55), masih dinyatakan hilang hingga kini. Insiden ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.
Upaya pencarian intensif dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat setempat. Pencarian yang berlangsung selama tujuh hari di area perairan yang luas dan menantang ini, sayangnya belum membuahkan hasil untuk menemukan kedua korban yang hilang.
Setelah melakukan berbagai upaya maksimal, Kepala Kantor Basarnas Pontianak, I Made Junetra, Jumat (25/4), mengumumkan penghentian resmi operasi pencarian. Keputusan ini diambil sesuai prosedur standar operasi SAR yang menetapkan durasi pencarian maksimal tujuh hari, kecuali jika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Penghentian Operasi Pencarian dan Harapan Keluarga
"Penghentian dilakukan setelah seluruh upaya maksimal telah ditempuh oleh tim di lapangan sejak kecelakaan terjadi pada Kamis 17 April 2025. Setelah pencarian selama tujuh hari, dengan berat hati kami menghentikan operasi pencarian," jelas I Made Junetra dalam konferensi pers di Pontianak. Ia menambahkan bahwa pencarian dapat dilanjutkan kembali jika ada informasi atau indikasi baru mengenai keberadaan Gerry dan Sanusi.
Meskipun operasi pencarian telah dihentikan, Basarnas Pontianak menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya pencarian. Mereka juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap agar masyarakat tetap mendukung upaya pencarian jika ada petunjuk baru yang ditemukan.
Keluarga korban, tentu saja, masih berharap agar Gerry dan Sanusi dapat ditemukan. Dukungan dan doa dari masyarakat sekitar terus mengalir, memberikan semangat bagi keluarga yang tengah berduka dan berharap akan ada keajaiban.
"Kami berharap jika ditemukan petunjuk baru, operasi pencarian dapat segera dilanjutkan," ujar pihak Basarnas Pontianak, mewakili harapan seluruh pihak yang terlibat.
Upaya Maksimal Tim SAR Gabungan
Selama tujuh hari pencarian, tim SAR gabungan telah bekerja keras dan menunjukkan dedikasi tinggi dalam upaya menemukan kedua korban yang hilang. Mereka menghadapi tantangan berupa luasnya area pencarian dan kondisi perairan yang cukup sulit. Kerja sama yang solid antar instansi dan dukungan masyarakat menjadi kunci keberhasilan operasi, meskipun hasilnya belum sesuai harapan.
Pencarian melibatkan berbagai peralatan dan teknologi untuk mendeteksi keberadaan korban di bawah permukaan air. Meskipun demikian, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda keberadaan Gerry dan Sanusi.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan pentingnya keselamatan dan keamanan dalam pelayaran, terutama di perairan yang memiliki potensi risiko tinggi. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait.
Basarnas Pontianak juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati saat melakukan aktivitas di perairan. Patuhi selalu aturan keselamatan dan perhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan laut.
Meskipun operasi pencarian resmi telah dihentikan, harapan untuk menemukan Gerry dan Sanusi tetap ada. Jika ada informasi baru yang muncul, Basarnas Pontianak siap untuk melanjutkan operasi pencarian.
Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.