Peneliti UB Temukan 2 Genus dan 7 Spesies Baru Mikroalga di Perairan Indonesia
Tim peneliti Universitas Brawijaya mengidentifikasi dua genus dan tujuh spesies baru mikroalga di Pulau Bawean dan Teluk Tomini, Sulawesi Tengah, mengungkap kekayaan hayati laut Indonesia yang masih tersembunyi.

Tim peneliti dari Universitas Brawijaya (UB) berhasil mengidentifikasi dua genus dan tujuh spesies baru mikroalga dari famili Catenulaceae. Penemuan ini dilakukan di perairan Indonesia, tepatnya di Pulau Bawean dan Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Penelitian kolaboratif antara UB dan Universitas Szczecin, Polandia, ini menggunakan teknik analisis morfologi berbasis mikroskop cahaya dan mikroskop elektron pemindai (SEM) untuk meneliti keragaman diatom dari sedimen dan pecahan karang mati di lingkungan laut tropis dangkal. Penemuan ini diumumkan pada Selasa, 29 April 2024 di Malang, Jawa Timur oleh Ketua tim peneliti, Oktiyas Muzaky Luthfi, S.T., M.Sc.
Dua genus baru yang ditemukan diberi nama Paracatenula dan Wallaceago. Paracatenula porostriata ditemukan di Gili Iyang, Bawean, dengan ciri khas cangkang melingkar berlubang-lubang kecil dan katup pipih yang berbeda bentuknya. Sementara itu, Wallaceago porostriatus ditemukan di Teluk Tomini, unik karena katupnya menyerupai setengah belah ketupat dengan garis-garis halus hanya di bagian bawah. Nama Wallaceago diberikan sebagai penghargaan kepada Alfred Russel Wallace, tokoh penting dalam biogeografi Indonesia.
Selain dua genus tersebut, penelitian ini juga mengungkap lima spesies baru dari genus Catenula: Catenula boyanensis, Catenula komodensis, Catenula decusa, Catenula densestriata, dan Catenulopsis baweana. Keunikan masing-masing spesies terletak pada pola garis-garis di permukaan cangkang, bentuk katup yang beragam, dan hiasan silika (zat keras mirip pasir). Penemuan ini sangat penting, tidak hanya dari segi taksonomi, tetapi juga untuk pemantauan lingkungan laut, ekologi perairan tropis, dan kajian paleoekologi.
Spesies Mikroalga Baru dan Potensinya
Penemuan tujuh spesies mikroalga baru ini memperkaya khazanah keanekaragaman hayati laut Indonesia. Setiap spesies memiliki karakteristik morfologi yang unik, membedakannya dari spesies lain yang sudah dikenal. Detail karakteristik tersebut, termasuk pola garis pada cangkang dan bentuk katup, telah didokumentasikan secara rinci dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan betapa kompleks dan beragamnya kehidupan mikroskopis di laut Indonesia.
Lebih lanjut, Oktiyas Muzaky Luthfi menekankan pentingnya penelitian ini bagi pemantauan lingkungan laut. Pemahaman yang lebih baik tentang spesies mikroalga ini dapat membantu dalam menilai kesehatan ekosistem laut dan dampak perubahan lingkungan. Data yang dikumpulkan juga berkontribusi pada kajian paleoekologi, memberikan wawasan tentang perubahan lingkungan di masa lalu.
Penelitian ini juga membuka peluang untuk studi lebih lanjut mengenai potensi mikroalga ini. Beberapa spesies mikroalga memiliki potensi aplikasi dalam berbagai bidang, seperti bioteknologi dan bioremediasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi potensi tersebut.
Implikasi bagi Dunia Akademik dan Lingkungan
Temuan ini memiliki implikasi yang signifikan bagi dunia akademik dan lingkungan. Publikasi ilmiah yang dihasilkan dari penelitian ini akan meningkatkan pemahaman global tentang keanekaragaman hayati laut di Indonesia. Selain itu, temuan ini juga dapat mendorong penelitian lebih lanjut di bidang taksonomi dan ekologi mikroalga.
Oktiyas Muzaky Luthfi mengajak mahasiswa untuk lebih aktif dalam penelitian, khususnya di bidang yang masih kurang tergarap, seperti mikroalga. Beliau menekankan bahwa kekayaan biodiversitas Indonesia memberikan banyak peluang untuk penelitian. Penelitian ini juga memperkuat posisi Universitas Brawijaya sebagai pusat penelitian mikroorganisme laut dan berkontribusi pada ilmu kelautan dan hayati global.
Dengan komitmen untuk terus menerbitkan temuan spesies baru, Universitas Brawijaya menunjukkan dedikasi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia. Temuan ini bukan hanya membanggakan secara ilmiah, tetapi juga meningkatkan reputasi UB di kancah internasional.
Penelitian ini membuktikan bahwa laut Indonesia masih menyimpan banyak misteri yang perlu diungkap. Dengan terus melakukan penelitian dan eksplorasi, kita dapat semakin memahami kekayaan hayati laut Indonesia dan memanfaatkannya secara berkelanjutan.