Ikan Gobi Kerdil Baru Ditemukan di Teluk Saleh, Tambah Daftar Keanekaragaman Hayati Indonesia
Ekspedisi Teluk Saleh menemukan spesies baru ikan gobi kerdil, *Eviota samota*, menambah kekayaan hayati Indonesia dan menyoroti keunikan, sekaligus kerentanan, ekosistem Teluk Saleh.
Sebuah tim ilmuwan dari Ekspedisi Teluk Saleh baru-baru ini mengumumkan penemuan spesies baru ikan gobi kerdil di perairan Teluk Saleh, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penemuan ini menambah daftar panjang keanekaragaman hayati Indonesia dan menyoroti pentingnya konservasi ekosistem pesisir.
Penemuan spesies baru ini terjadi selama ekspedisi riset yang dilakukan pada bulan Oktober 2024. Manajer Senior Konservasi Spesies Prioritas dari Yayasan Konservasi Indonesia (YKI), Iqbal Herwata, menjelaskan bahwa ikan gobi kerdil tersebut ditemukan di terumbu karang dangkal, dengan kedalaman sekitar 3 hingga 5 meter. Spesies ini menghuni celah-celah karang hidup di laguna Teluk Saleh.
Ikan gobi kerdil ini diberi nama ilmiah Eviota samota, sebuah akronim dari Saleh, Moyo, dan Tambora – nama-nama yang mencerminkan lokasi penemuan dan wilayah sekitarnya. Karakteristik unik Eviota samota terletak pada pola pori kanal sensorik di kepalanya, khususnya keberadaan pasangan pori supraotik (SOT) dan pori interorbital posterior (PITO). Pola ini hanya ditemukan pada dua spesies lain dalam genus yang sama, E. pseudaprica dan E. amphipora, tetapi Eviota samota dapat dibedakan melalui pola warna tubuh dan jumlah sirip punggung serta sirip anal.
Temuan ini sangat signifikan. Eviota samota merupakan spesies ke-134 yang dideskripsikan dalam genus Eviota, menunjukkan kekayaan keanekaragaman hayati ikan gobi di wilayah Indo-Pasifik. Hal ini juga mengukuhkan genus Eviota sebagai salah satu genus ikan karang dengan keanekaragaman tertinggi.
Teluk Saleh sendiri, meskipun berukuran relatif kecil, memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Namun, letaknya yang terisolasi dan terpengaruh sedimentasi dari perubahan penggunaan lahan di sekitarnya membuat ekosistem ini rentan. Terumbu karang di Teluk Saleh terlindung dari gelombang besar, tetapi tetap terdampak sedimentasi dari aktivitas di daratan.
Ekspedisi Teluk Saleh 2024, yang melibatkan YKI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), beberapa universitas dan lembaga riset, mendapat dukungan pendanaan hibah global Kedutaan Besar Prancis. Selama delapan hari, ekspedisi ini berhasil menemukan sekitar 570 spesies, termasuk enam spesies potensial baru, di mana Eviota samota telah dikonfirmasi sebagai spesies baru.
“Teluk Saleh unik, karena ukurannya kecil, namun memiliki keanekaragaman yang tinggi,” ujar Iqbal Herwata. Ia menambahkan bahwa dengan sirkulasi arus yang terbatas, Teluk Saleh memiliki komposisi spesies yang khas, namun sangat rentan terhadap berbagai ancaman karena isolasinya. Penemuan ini menggarisbawahi pentingnya upaya konservasi untuk melindungi keanekaragaman hayati yang luar biasa di Teluk Saleh dan wilayah sekitarnya.