Pentingnya GRC OJK: Kunci Tata Kelola Keuangan Berkelanjutan di Era Digital, Mahendra Siregar Ungkap Tantangan dan Solusi
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menegaskan GRC OJK adalah kompas strategis pertumbuhan ekonomi nasional. Simak bagaimana OJK perkuat tata kelola di tengah disrupsi digital!

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menegaskan pentingnya tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan (GRC) sebagai penentu arah pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan di Jakarta, Selasa, menyoroti peran krusial GRC dalam menghadapi dinamika global. GRC OJK dianggap bukan sekadar alat kepatuhan, melainkan kompas strategis di tengah ketidakpastian.
Pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan signifikan. Percepatan digitalisasi telah mendisrupsi banyak sektor, memunculkan risiko-risiko baru yang kompleks. Ini termasuk kejahatan siber, penipuan yang melintasi batas negara, hingga arbitrase peraturan yang memerlukan perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan.
Mahendra Siregar menekankan bahwa pemberdayaan ekosistem GRC yang adaptif, kolaboratif, dan inklusif menjadi sebuah keniscayaan. Hal ini bertujuan untuk memitigasi berbagai risiko tersebut secara efektif. OJK secara konsisten berupaya membangun sinergi kuat dengan berbagai kementerian, institusi, lembaga, dan asosiasi terkait.
Tantangan Digitalisasi dan Risiko Baru dalam GRC OJK
Era digital membawa perubahan masif yang berdampak pada seluruh lini kehidupan, termasuk sektor keuangan. Mahendra Siregar mengidentifikasi beberapa risiko utama yang muncul akibat disrupsi digital. Risiko-risiko ini meliputi peningkatan kasus kejahatan siber yang canggih, penipuan yang melintasi batas-batas negara, serta fenomena arbitrase peraturan yang dapat dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab.
Dalam konteks ini, GRC OJK tidak lagi hanya berfungsi sebagai kerangka kepatuhan semata. GRC telah bertransformasi menjadi panduan strategis yang esensial. Ini membantu organisasi mengarahkan langkah mereka menuju stabilitas finansial dan pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah gejolak ekonomi global. Tanpa kompas strategis ini, arah pertumbuhan dapat menjadi tidak jelas.
Oleh karena itu, Mahendra Siregar menekankan bahwa penguatan GRC adalah sebuah keharusan. Ekosistem GRC harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, mendorong kolaborasi antarpihak, dan bersifat inklusif. Pendekatan ini diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang tangguh dan aman bagi seluruh pelaku ekonomi di Indonesia.
Komitmen OJK dan Kolaborasi Ekosistem GRC
Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan komitmen kuatnya dalam memperkuat tata kelola dan integritas di sektor jasa keuangan. Hal ini sejalan dengan amanat yang tercantum dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). OJK terus berupaya membangun sinergi yang erat dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait.
Kolaborasi ini tidak hanya bersifat formalitas, melainkan diarahkan untuk membentuk ekosistem GRC yang saling memperkuat. Tujuannya adalah mengedepankan profesionalisme dan memprioritaskan pengambilan keputusan yang berbasis integritas. Dengan demikian, sektor jasa keuangan dapat beroperasi dengan standar etika dan transparansi yang tinggi.
Melalui upaya sinergi ini, OJK berharap dapat menciptakan pondasi yang kokoh bagi stabilitas sistem keuangan nasional. Penguatan GRC OJK akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan. Ini juga penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi keuangan di Indonesia.
Risk and Governance Summit (RGS) 2025: Memperkuat GRC
Untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam ekosistem GRC, OJK secara rutin menyelenggarakan Risk and Governance Summit (RGS). RGS 2025 akan menjadi forum tahunan yang penting untuk menyampaikan persepsi dan memperkuat nilai-nilai tata kelola yang baik. Forum ini juga bertujuan mengonsolidasikan berbagai upaya yang telah dilakukan.
RGS juga berperan sebagai jembatan yang menghubungkan antara regulasi yang ada dengan implementasi praktisnya. Baik di sektor publik maupun korporasi, forum ini memastikan bahwa kebijakan dapat diterapkan secara efektif. Acara ini telah rutin diselenggarakan sejak tahun 2013, menunjukkan konsistensi OJK dalam isu GRC.
Pada tahun ini, Risk and Governance Summit mengangkat tema yang sangat relevan: "Empowering the GRC Ecosystem to Drive Economic Growth and National Resilience". Mahendra Siregar mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus berkomitmen dan konsisten. Hal ini demi membangun serta menerapkan ekosistem GRC yang mengedepankan profesionalisme, tata kelola yang baik, dan integritas yang tinggi.
Kontribusi dari seluruh pihak diharapkan dapat mendukung stabilitas sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional secara menyeluruh. Penguatan GRC OJK melalui forum ini menjadi langkah strategis untuk masa depan ekonomi Indonesia.