Perayaan 170 Tahun Pekabaran Injil di Biak: 59 Gereja Bersatu dalam Syukur
Perayaan 170 tahun Pekabaran Injil di Biak, Papua, berlangsung khidmat di 59 gereja dengan tema 'Keselamatan telah berlangsung bagi suku-suku bangsa di Tanah Papua', memperingati kedatangan misionaris Jerman pada 5 Februari 1855.
![Perayaan 170 Tahun Pekabaran Injil di Biak: 59 Gereja Bersatu dalam Syukur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/100044.255-perayaan-170-tahun-pekabaran-injil-di-biak-59-gereja-bersatu-dalam-syukur-1.jpg)
Biak, 5 Februari 2023 – Perayaan 170 tahun Pekabaran Injil (PI) di Biak Numfor, Papua, berlangsung meriah. Sebanyak 59 gereja Kristen di Klasis GKI Biak Selatan turut serta dalam ibadah syukur yang diselenggarakan serentak.
Penatua Jotam J Simopiaref, Wakil Sekretaris Panitia Hari Raya Gerejawi GKI Klasis Biak Selatan, menyampaikan bahwa perayaan PI Ke-170 ini dilaksanakan di setiap jemaat GKI di wilayahnya. Ia berharap seluruh rangkaian ibadah berjalan lancar, aman, dan kondusif.
Peristiwa Bersejarah
Simopiaref menekankan pentingnya momentum ini. Kedatangan misionaris Jerman, Ottow dan Geissler, pada 5 Februari 1855, menandai babak penting dalam sejarah keimanan umat Kristiani di Tanah Papua. Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah yang patut dikenang dan dirayakan.
Semangat Ibadah di Tengah Hujan
Meskipun cuaca Biak diguyur hujan sejak pagi, hal itu tak menyurutkan semangat jemaat untuk mengikuti ibadah. Roni Lololuan, Ketua Persekutuan Kaum Bapak Jemaat Gereja GKI I.S Kijne Biak, bahkan menceritakan kebersamaan jemaatnya yang beribadah bersama jemaat di Kampung Urfu, Distrik Yendidori.
Tema dan Subtema yang Mendalam
Ibadah syukur PI Ke-170 mengusung tema 'Keselamatan telah berlangsung bagi suku-suku bangsa di Tanah Papua' (Roma 11-11b). Subtemanya, 'Membangun sehati dalam mewujudkan misi Allah bagi keselamatan, keadilan, kesejahteraan, dan kedamaian di Tanah Papua', mengajak seluruh jemaat untuk merenungkan makna PI dan komitmen bersama membangun Tanah Papua.
Sejarah Masuknya Injil di Tanah Papua
Sebagai informasi tambahan, Pekabaran Injil pertama kali masuk ke Tanah Papua pada 5 Februari 1855 di Pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat. Dua misionaris asal Jerman, Carl Wilem Ottow dan Johanna Gottlob Geissler, menjadi pelopor penyebaran Injil di wilayah tersebut.
Kesimpulan
Perayaan 170 tahun Pekabaran Injil di Biak menjadi bukti nyata semangat dan keimanan umat Kristiani. Peringatan ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga momentum untuk merefleksikan perjalanan iman dan komitmen membangun masa depan Tanah Papua yang lebih baik.