Hari Pekabaran Injil: Libur Fakultatif di Papua Pegunungan
Provinsi Papua Pegunungan menetapkan Hari Pekabaran Injil pada 5 Februari sebagai libur fakultatif untuk menghormati masuknya Injil di Tanah Papua pada 1855 dan memberikan kesempatan bagi umat Kristen untuk beribadah.
![Hari Pekabaran Injil: Libur Fakultatif di Papua Pegunungan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/090028.078-hari-pekabaran-injil-libur-fakultatif-di-papua-pegunungan-1.jpg)
Provinsi Papua Pegunungan baru-baru ini menetapkan Hari Pekabaran Injil sebagai hari libur fakultatif. Keputusan ini diumumkan pada tanggal 5 Februari 2024 di Wamena, dan bertepatan dengan peringatan masuknya Injil di Tanah Papua pada tahun 1855. Libur ini memungkinkan umat Kristen, khususnya jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) di Papua Pegunungan, untuk memperingati hari penting ini dengan beribadah.
Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix V Wanggai, menjelaskan bahwa perayaan masuknya Injil sangat sakral bagi masyarakat Papua. Oleh karena itu, Pemprov Papua Pegunungan memberikan libur khusus sebagai bentuk penghargaan atas momen bersejarah ini. Hal ini juga menunjukkan penghormatan terhadap keyakinan dan budaya masyarakat setempat.
Peringatan Hari Pekabaran Injil tahun ini melibatkan partisipasi aktif berbagai pihak. Sebanyak 20 hamba Tuhan dari berbagai gereja di Papua Pegunungan turut hadir dalam puncak peringatan HUT Ke-170 Pekabaran Injil di Pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat. Perwakilan dari Pemprov Papua Pegunungan juga turut serta dalam acara tersebut.
Peristiwa masuknya Injil pada 1855 dianggap sebagai tonggak penting dalam sejarah Papua. Momen ini menandai awal perubahan signifikan dalam peradaban masyarakat Papua, yang sebelumnya hidup berdasarkan kepercayaan nenek moyang. Kepercayaan tersebut secara bertahap mulai bergeser dengan masuknya ajaran agama Kristen.
Gubernur Wanggai menekankan bahwa kedatangan Ottow dan Geissler membawa kasih dan kebenaran yang mengubah pandangan masyarakat Papua. Ajaran Kristen tersebut dianggap sebagai awal masyarakat Papua mengenal dunia luar dan membuka cakrawala baru dalam kehidupan mereka. Perubahan ini kemudian mendorong transformasi sosial dan budaya yang signifikan.
Perayaan di Pulau Mansinam menjadi pusat perhatian. Pada tanggal 5 Februari 2024, umat GKI di seluruh Tanah Papua memperingati hari tersebut dengan ibadah di gereja-gereja atau dengan mengunjungi langsung Pulau Mansinam. Peristiwa ini menunjukkan pentingnya Hari Pekabaran Injil bagi umat Kristiani di Papua.
Lebih jauh, Gubernur Wanggai mengajak masyarakat Papua Pegunungan untuk memanfaatkan momen ini sebagai motivasi dalam membangun daerah. Dengan kekuatan iman, diharapkan Papua Pegunungan dapat berkembang dan sejajar dengan daerah lain di Indonesia. Upaya untuk menghapus stigma keterbelakangan Papua Pegunungan juga menjadi fokus utama.
Pemprov Papua Pegunungan berharap melalui Hari Pekabaran Injil, masyarakat dapat lebih aktif berkontribusi bagi kemajuan daerah. Dengan kerja sama dan semangat kebersamaan, Papua Pegunungan diharapkan mampu mencapai berbagai prestasi dan membangun masa depan yang lebih cerah. Generasi muda memiliki peran penting dalam merealisasikan harapan tersebut.