Warna-Warni Nusantara Meriahkan Peringatan Pekabaran Injil Ke-170 di Papua
GKI Maranatha Kampung Harapan di Jayapura merayakan Pekabaran Injil (PI) ke-170 dengan ibadah syukur dan kostum adat Nusantara, menekankan pentingnya meneruskan warisan iman.
![Warna-Warni Nusantara Meriahkan Peringatan Pekabaran Injil Ke-170 di Papua](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/110040.190-warna-warni-nusantara-meriahkan-peringatan-pekabaran-injil-ke-170-di-papua-1.jpg)
Jayapura, 5 Februari 2024 - Suasana penuh sukacita dan warna-warni budaya Nusantara mewarnai perayaan Pekabaran Injil (PI) ke-170 di Gereja Kristen Injili (GKI) Maranatha Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua. Perayaan ini menjadi momen penting bagi jemaat dalam mengenang sejarah masuknya Injil ke Tanah Papua dan meneguhkan komitmen untuk meneruskan warisan iman.
Ibadah Syukur dan Makna Peringatan PI
Ibadah syukur yang berlangsung khidmat diawali pukul 09.00 WIT, diisi dengan khotbah yang disampaikan Pendeta Navy Kastanya. Dalam khotbahnya, Pendeta Navy menekankan pentingnya memahami sejarah PI dan bagaimana kabar baik tersebut terus berkembang hingga saat ini. Ia mengajak seluruh jemaat untuk meneruskan warisan iman dengan penuh kasih dan tanggung jawab.
“Injil membawa terang bagi Papua, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk meneruskan warisan iman ini dengan penuh kasih,” ungkap Pendeta Navy.
Tema yang diangkat dalam perayaan PI ke-170 ini adalah “Keselamatan Telah Berlangsung Bagi Suku-Suku Bangsa di Tanah Papua”. Pendeta Dessy Matatula Kastanya, Ketua Jemaat GKI Maranatha Kampung Harapan, menjelaskan bahwa tema ini dipilih untuk mengingatkan jemaat akan anugerah keselamatan yang telah diterima.
Perayaan semakin meriah dengan penampilan berbagai kostum adat Nusantara. Hal ini sebagai simbol persatuan dan persaudaraan di Tanah Papua, yang dirayakan dengan sukacita dan penuh warna.
Sejarah Masuknya Injil dan Tema Kesehatian
Pendeta Alberth Suebu, Ketua Klasis GKI Sentani, menjelaskan bahwa tanggal 5 Februari diperingati sebagai hari masuknya Injil di Tanah Papua. Peristiwa bersejarah ini ditandai dengan kedatangan dua misionaris, Ottow dan Geissler, pada tahun 1855 di Pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat.
“Dalam rangka PI, kami di Klasis Sentani memperingatinya dengan melakukan ibadah syukur di gereja masing-masing,” jelas Pendeta Alberth.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Sinode GKI di Tanah Papua mengusung tema “Kesehatian” untuk tahun 2025. Tema ini kemudian diterjemahkan ke dalam 70 klasis dan 2.056 jemaat di seluruh Tanah Papua.
“Tema kesehatian ini merujuk pada pikiran, hati, dan tindakan dalam satu sinergisitas untuk melakukan ketekunan, ketahanan dalam seluruh keputusan yang telah ditetapkan oleh Sinode GKI di Tanah Papua,” tambahnya.
Kesimpulan
Perayaan PI ke-170 di GKI Maranatha Kampung Harapan menjadi bukti nyata iman dan persatuan jemaat. Dengan semangat “keseharian”, jemaat berkomitmen untuk meneruskan warisan iman dan menyebarkan kabar baik Injil di Tanah Papua. Perayaan yang diramaikan dengan warna-warni kostum adat Nusantara ini juga memperlihatkan keindahan keberagaman budaya yang hidup berdampingan dalam semangat persaudaraan.