Perbaikan Groundsill Jembatan Srandakan: Kementerian PU Pastikan Perbaikan
Kementerian PU memastikan perbaikan groundsill Jembatan Srandakan di Bantul, Yogyakarta yang rusak dan berdampak pada keamanan jembatan serta irigasi pertanian.
![Perbaikan Groundsill Jembatan Srandakan: Kementerian PU Pastikan Perbaikan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/100045.707-perbaikan-groundsill-jembatan-srandakan-kementerian-pu-pastikan-perbaikan-1.jpg)
Bantul, 10 Februari 2024 - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan akan memperbaiki groundsill atau bangunan ambang melintang di dasar sungai sekitar Jembatan Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Perbaikan ini menyusul kerusakan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan kabar baik ini setelah Kementerian PU memberikan kepastian terkait perbaikan tersebut. Kerusakan groundsill yang dibangun pada tahun 2001-2003 ini, menurut Bupati Halim, memang sudah seharusnya diperbaiki mengingat usia teknisnya.
Dampak Kerusakan Groundsill
Rusaknya groundsill Jembatan Srandakan menimbulkan dua kekhawatiran utama. Pertama, keamanan Jembatan Srandakan sendiri terancam. Kedua, distribusi air irigasi ke lahan pertanian di sekitarnya terganggu. Air yang seharusnya tertahan kini mengalir deras, sehingga permukaan air menurun dan menyulitkan pembagian air untuk persawahan.
"Karena air itu tidak tertahan, sehingga kalau seluruh air itu mengalir secara cepat permukaan air turun, ini di sisi hulunya kita mau membagi air ke sawah sulit. Makanya harus segera dibangun kembali untuk menahan turunnya permukaan air," jelas Bupati Halim.
Langkah Perbaikan dan Jembatan Lama
Kementerian PU, melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), telah meninjau lokasi dan memastikan perbaikan akan segera dilakukan. Anggaran perbaikan yang cukup besar menjadi alasan kewenangan perbaikan berada di tingkat Kementerian, bukan Kabupaten. Sebagai langkah sementara, alat penahan air telah dipasang untuk mengurangi dampak kerusakan.
"Sudah ada langkah-langkah, dan sudah mulai dikerjakan, dan dalam masa darurat ini dipasang alat supaya air itu lebih tertahan untuk sementara waktu. Pak Menteri PU sudah berjanji, dan karena ini kewenangan Menteri, pasti akan terbangun kembali," tambah Bupati Halim.
Sementara itu, jembatan lama di sisi utara Jembatan Srandakan yang putus beberapa hari lalu, sebenarnya sudah lama tidak berfungsi karena kerusakan yang terjadi akibat ambrolnya groundsill. Oleh karena itu, fokus utama pemerintah saat ini adalah memastikan keamanan Jembatan Srandakan yang baru.
Upaya Pencegahan Lebih Lanjut
BBWSSO telah melakukan percepatan penahanan air menggunakan tetrapod (pemecah ombak) untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi sementara sebelum perbaikan groundsill selesai dilakukan. Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Kementerian PU untuk memastikan proses perbaikan berjalan lancar dan tepat waktu. Perbaikan groundsill ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi irigasi dan menjamin keamanan Jembatan Srandakan.
"Sekarang yang kita khawatirkan jembatan yang baru kalau sampai jebol, dan sejak beberapa waktu lalu BBWSSO sudah melakukan percepatan penahanan air melalui tetrapod (pemecah ombak)," pungkas Bupati Halim.