Perpadi Dukung Penyerapan Gabah Petani Banyumas, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) berperan penting dalam menyerap gabah petani di Banyumas, mendukung ketahanan pangan nasional dengan target penyerapan 3 juta ton setara beras.

Purwokerto, 17 Februari 2024 - Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) mengambil peran krusial dalam menjaga ketahanan pangan nasional, khususnya dalam menyerap hasil panen gabah petani. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santosa, dalam Diskusi Publik 'Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa' di Purwokerto.
Peran Perpadi dalam Ketahanan Pangan
Menurut Jaka Budi Santosa, arahan dari rapat koordinasi pusat menugaskan Perpadi untuk menyerap minimal 20 persen dari total kuota gabah dan beras. Kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan pembelian gabah dan beras langsung dari petani, menstabilkan harga, dan menjamin kesejahteraan mereka. Perpadi bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai target penyerapan gabah nasional sebesar 3 juta ton setara beras.
Di Banyumas sendiri, target penyerapan gabah oleh Perum Bulog Cabang Banyumas mencapai 80.000 ton setara beras. Angka ini dibandingkan dengan produksi padi Banyumas tahun 2024 yang diperkirakan mencapai 374 ribu ton. Artinya, Perpadi memiliki peran signifikan dalam membantu penyerapan hasil panen petani di daerah ini.
Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan Banyumas
Dinpertan-KP Banyumas juga gencar meningkatkan intensifikasi dan optimalisasi komoditas sembilan bahan pokok. Bantuan sarana prasarana, bibit, dan pupuk diberikan untuk meningkatkan kuantitas produksi. Ketahanan pangan, menurut Jaka, tak hanya bergantung pada produksi, tetapi juga distribusi yang efisien. Beberapa komoditas masih menjadi tantangan, seperti jagung, kedelai, dan cabai yang belum surplus di Banyumas.
Inisiatif Polresta Banyumas
Polresta Banyumas turut berkontribusi dalam upaya ketahanan pangan. Komisaris Polisi Sukarwan, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Polresta Banyumas, menjelaskan bahwa pada November 2024, Polresta Banyumas telah menanam jagung di lahan seluas 1.200 meter persegi di Desa Kaliori. Panen tahap pertama telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Selain itu, lahan di setiap kantor polisi sektor juga dimanfaatkan untuk budidaya pertanian, dan masyarakat didorong untuk menanam cabai dan komoditas lain di pekarangan rumah.
Kerjasama Multipihak
Diskusi publik tersebut turut menghadirkan berbagai pihak, termasuk Komandan Kodim 0701/Banyumas, Letnan Kolonel Armed Ida Bagus Adi Permana, dan Manajer Penjualan Jawa Tengah IV PT Pupuk Indonesia (Persero), Dadi Rosida. Hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan di Banyumas dan Indonesia secara keseluruhan. Kolaborasi antar instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai keberhasilan program ketahanan pangan.
Kesimpulan
Peran Perpadi dalam menyerap gabah petani merupakan langkah strategis dalam menjaga ketahanan pangan. Upaya ini dipadukan dengan berbagai inisiatif dari pemerintah daerah dan pihak lain untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau bagi masyarakat. Keberhasilan program ini bergantung pada kerjasama dan kolaborasi yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan.