Pertamina Pastikan Pasokan Energi Aman di Kepri Selama Lebaran, Kebutuhan LPG Naik 5,4 Persen
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memprediksi peningkatan kebutuhan LPG sebesar 5,4 persen dan BBM jenis Gasoline 13 persen di Kepri selama Lebaran 2025, serta telah menyiapkan Satgas untuk mengamankan pasokan energi.

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memprediksi peningkatan kebutuhan Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau gas elpiji untuk rumah tangga di Kepulauan Riau (Kepri) sebesar 5,4 persen selama periode Lebaran 1446 H/2025 M. Peningkatan ini, dari rata-rata normal 277 MT per hari menjadi 292 MT per hari. Hal ini diungkapkan Sales Area Manager (SAM) Kepri Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Bagus Handoko, dalam pertemuan daring pada Kamis lalu. Selain LPG, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) juga diprediksi meningkat.
Prediksi peningkatan konsumsi BBM jenis Gasoline mencapai 13 persen dibandingkan rata-rata harian normal Januari 2025. Artinya, konsumsi harian akan meningkat dari 1.278 KL menjadi 1.451 KL per hari. Sebaliknya, konsumsi BBM jenis Gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex) diperkirakan turun 5,5 persen, dari 409 KL menjadi 386 KL per hari. Bagus memastikan Pertamina telah menyiapkan langkah-langkah untuk memastikan pasokan energi tetap aman dan terdistribusi dengan baik di Kepri selama periode tersebut.
Antisipasi peningkatan kebutuhan energi ini dilakukan Pertamina dengan berbagai persiapan. Salah satunya adalah dengan mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 1446 H/2025. Satgas ini beroperasi mulai 17 Maret hingga 13 April 2025. Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, menjelaskan bahwa Pertamina memiliki empat pilar layanan selama Ramadhan, yaitu layanan energi, layanan wilayah atensi, layanan promosi, dan layanan tambahan. Pertamina juga melakukan pengecekan rutin terhadap kesiapan dan kehandalan sarana dan fasilitas SPBU, SPBE, Agen LPG, dan pangkalan.
Pasokan Energi Aman Terjamin
Pertamina telah melakukan pengecekan kualitas dan kuantitas BBM di 120 SPBU di Kepri untuk memastikan pasokan BBM tetap terjaga. "Kami memastikan pasokan energi aman dan didistribusikan dengan baik di Kepri. Dengan meningkatnya aktivitas memasak dan mudik, kami prediksi konsumsi LPG dan BBM juga meningkat," kata Bagus Handoko. Pernyataan ini menegaskan komitmen Pertamina untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat Kepri selama periode Ramadhan dan Idul Fitri.
Lebih lanjut, Susanto August Satria menjelaskan prediksi peningkatan konsumsi BBM jenis Gasoline di Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) yang meliputi lima provinsi, termasuk Kepri. Konsumsi Gasoline diprediksi meningkat 15 persen selama Ramadhan dan Idul Fitri, dari 12.890 KL menjadi 14.832 KL per hari. Sementara itu, konsumsi Gasoil diprediksi turun 8 persen, dari 8.957 KL menjadi 8.244 KL per hari. Perbedaan prediksi ini disebabkan oleh peningkatan perjalanan kendaraan pribadi saat mudik Lebaran untuk Gasoline dan penurunan aktivitas logistik selama Ramadhan dan Idul Fitri untuk Gasoil.
Pertamina memastikan seluruh sarana dan prasarana (sarfas) dalam kondisi baik dan siap melayani kebutuhan energi masyarakat. Pengecekan rutin dan langkah-langkah antisipatif yang dilakukan Pertamina menunjukkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi peningkatan permintaan energi selama periode Lebaran. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran aktivitas masyarakat selama periode tersebut.
Peningkatan Konsumsi LPG dan BBM di Kepri
- LPG: Meningkat 5,4 persen, dari 277 MT menjadi 292 MT per hari.
- Gasoline: Meningkat 13 persen, dari 1.278 KL menjadi 1.451 KL per hari.
- Gasoil: Menurun 5,5 persen, dari 409 KL menjadi 386 KL per hari.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut berkomitmen untuk memastikan ketersediaan dan distribusi LPG dan BBM yang lancar di Kepri selama periode Lebaran. Langkah-langkah yang telah diambil, termasuk aktivasi Satgas RAFI dan pengecekan rutin fasilitas, menunjukkan kesiapan Pertamina dalam menghadapi peningkatan permintaan energi tersebut. Dengan demikian, diharapkan masyarakat Kepri dapat merayakan Lebaran dengan tenang tanpa khawatir akan ketersediaan energi.