Stok BBM di Jatim Aman Jelang Lebaran 2025, Pertamina Pastikan Ketersediaan
Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus memastikan stok BBM dan LPG di Jawa Timur aman dan siap menghadapi peningkatan kebutuhan selama periode mudik Lebaran 2025.

Surabaya, 18 Maret 2024 (ANTARA) - Jelang Lebaran Idul Fitri 2025, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Jawa Timur (Jatim) aman dan tercukupi. Hal ini disampaikan untuk menjamin kelancaran arus mudik dan balik masyarakat. Kesiapan ini mencakup seluruh wilayah Jatim, memperhatikan peningkatan mobilitas yang diperkirakan terjadi.
Group Head Operation Jatimbalinus, Harry Hedwig V. Malonda, menyatakan bahwa Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) yang beroperasi mulai 17 Maret hingga 13 April 2025. Satgas ini dibentuk untuk mengantisipasi puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada 23-30 Maret 2025 dan puncak arus balik pada 5-8 April 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Pertamina untuk memastikan pasokan energi tetap terjaga selama periode tersebut.
Antisipasi peningkatan kebutuhan BBM dan LPG menjadi fokus utama Pertamina. "Selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2025 Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan kesiapan pasokan energi di seluruh wilayah kerja salah satunya Jawa Timur," kata Harry Hedwig V. Malonda di Surabaya, Selasa.
Kesiapan Stok BBM dan LPG di Jawa Timur
Pertamina memproyeksikan peningkatan konsumsi BBM di Jawa Timur selama periode Satgas RAFI. Untuk Gasoline, diperkirakan terjadi peningkatan sebesar 9,5 persen dari rata-rata normal 12.728 kiloliter (KL) per hari. Sementara itu, konsumsi LPG diproyeksikan meningkat 6 persen dari konsumsi normal harian 4.663 MT per hari. Peningkatan ini sejalan dengan prediksi peningkatan mobilitas masyarakat selama periode mudik Lebaran.
Berbeda dengan Gasoline dan LPG, konsumsi Gasoil diperkirakan justru turun 14,4 persen dari konsumsi normal 6.451 KL per hari. Penurunan ini disebabkan oleh adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang dan truk selama periode mudik. Pertamina tetap memastikan ketersediaan stok Gasoil untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
Pertamina memastikan ketersediaan stok BBM dan LPG di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan agen LPG dalam kondisi optimal. "Untuk memastikan ketersediaan BBM dan LPG kami telah menyiapkan cadangan stok yang cukup di seluruh wilayah Jawa Timur," tegas Harry. Distribusi BBM dan LPG akan diawasi secara intensif, terutama di wilayah dengan permintaan tinggi seperti destinasi wisata dan jalur transportasi utama.
Infrastruktur dan Distribusi yang Dioptimalkan
Pertamina telah menyiapkan infrastruktur yang memadai untuk menunjang distribusi BBM dan LPG di Jawa Timur. Terdapat enam Terminal BBM, baik Fuel Terminal maupun Integrated Terminal, yang siap beroperasi. Selain itu, terdapat 991 SPBU, 40 SPBUN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan), 867 Agen LPG PSO (Program Subsidi Pemerintah), dan empat Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang siap melayani masyarakat.
Tidak hanya BBM dan LPG, Pertamina juga memastikan ketersediaan Avtur untuk penerbangan di empat bandara di Jawa Timur. Konsumsi Avtur diperkirakan naik 19,4 persen dari rata-rata normal harian 757 KL per hari. "Pasokan Avtur dipastikan cukup untuk mendukung peningkatan mobilitas penumpang udara selama arus mudik dan arus balik," tambah Harry.
Dengan kesiapan infrastruktur, stok yang melimpah, dan pengawasan distribusi yang ketat, Pertamina optimistis mampu memenuhi kebutuhan BBM, LPG, dan Avtur di Jawa Timur selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Hal ini diharapkan dapat menjamin kelancaran arus mudik dan balik Lebaran dan kenyamanan masyarakat.