Pertamina Rugi Rp400 Juta Akibat Pencurian Avtur di Kualanamu
Pencurian avtur di pipa penerimaan AFT Kualanamu menyebabkan Pertamina mengalami kerugian sekitar Rp400 juta, berdasarkan barang bukti 29 baby tank berisi 30 kiloliter avtur yang disita pihak kepolisian.

Pencurian Avtur di Kualanamu Rugikan Pertamina Rp400 Juta
Pihak PT Pertamina Patra Niaga baru-baru ini mengumumkan kerugian mencapai sekitar Rp400 juta akibat aksi pencurian avtur atau illegal tapping di pipa penerimaan Aviation Fuel Terminal (AFT) Kualanamu. Peristiwa ini terungkap berkat keberhasilan Lantamal I Belawan TNI AL yang menangkap para pelaku pada Selasa, 11 Februari 2025 di Pantai Dewi Indah, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kronologi Pencurian dan Kerugian
Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Susanto August Satria, menjelaskan bahwa angka kerugian Rp400 juta tersebut didasarkan pada barang bukti yang diamankan pihak kepolisian. Barang bukti tersebut berupa 29 baby tank berisi kurang lebih 30 kiloliter avtur.
Namun, Satria menekankan bahwa angka tersebut belum final. Pertamina masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut dari pihak Polres Deli Serdang untuk memastikan total kerugian dan periode operasional sindikat pencurian tersebut. "Kami masih menunggu hasil penyidikan dari pihak Polres Deli Serdang mengenai waktu beroperasinya (sindikat pencurian avtur)," ujar Satria.
Meskipun demikian, Pertamina memastikan bahwa operasional penerimaan dan penyaluran avtur di Kualanamu tetap berjalan normal dengan standar keamanan yang tinggi.
Langkah Pertamina ke Depan
Kejadian ini mendorong Pertamina untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengamanan jalur pipa, khususnya di area yang berdekatan dengan wilayah pantai. Pertamina juga mengapresiasi kinerja Lantamal I Belawan dalam mengungkap kasus ini dan berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan distribusi avtur guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Selain itu, Pertamina mengajak masyarakat untuk berperan aktif dengan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan illegal tapping dan penyalahgunaan avtur. "Kami juga mengimbau masyarakat untuk turut serta dalam melaporkan aktivitas mencurigakan atas illegal tapping terkait distribusi dan penyalahgunaan avtur agar keamanan pasokan energi tetap terjaga," imbau Satria.
Kesimpulan
Pencurian avtur di Kualanamu merupakan kasus yang serius dan menimbulkan kerugian finansial bagi Pertamina. Langkah-langkah peningkatan keamanan dan pengawasan yang dilakukan Pertamina, serta partisipasi aktif masyarakat, sangat penting untuk mencegah terulangnya kejadian serupa dan menjaga stabilitas pasokan energi nasional.