Pertumbuhan Harga Properti Residensial di Indonesia Terbatas pada Kuartal IV 2024
Bank Indonesia melaporkan pertumbuhan harga properti residensial di Indonesia terbatas pada kuartal IV 2024, dengan penurunan penjualan rumah tipe kecil dan menengah, meskipun penjualan rumah tipe besar meningkat.

Jakarta, 14 Februari 2025 - Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer Indonesia mengalami pertumbuhan terbatas pada kuartal IV tahun 2024. Hal ini berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dilakukan oleh bank sentral. Pertumbuhan yang melambat ini menimbulkan pertanyaan mengenai tren pasar properti di masa mendatang.
Pertumbuhan Harga dan Penjualan Properti
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan IV 2024 tumbuh sebesar 1,39 persen year on year (yoy). Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III 2024 yang mencapai 1,46 persen (yoy). Perlambatan ini menunjukkan adanya penurunan momentum pasar properti residensial.
Penjualan properti residensial di pasar primer juga menunjukkan tren yang beragam. Penjualan rumah tipe kecil dan menengah mengalami penurunan signifikan, masing-masing sebesar 23,70 persen (yoy) dan 16,61 persen (yoy). Sebaliknya, penjualan rumah tipe besar justru meningkat, tumbuh sebesar 20,44 persen (yoy). Secara keseluruhan, penjualan properti residensial mengalami kontraksi sebesar 15,09 persen (yoy).
Sumber Pembiayaan Properti
Survei SHPR juga mengungkap sumber utama pendanaan pembangunan properti residensial. Sebagian besar, atau 74,38 persen, berasal dari dana internal pengembang. Sisanya berasal dari pinjaman perbankan (15,18 persen) dan pembayaran dari konsumen (5,61 persen). Hal ini menunjukkan bahwa pengembang masih sangat bergantung pada modal sendiri untuk menjalankan proyek pembangunan.
Dari sisi konsumen, mayoritas pembelian rumah di pasar primer dilakukan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dengan pangsa sebesar 72,54 persen. Pembelian tunai bertahap dan tunai masing-masing memiliki pangsa sebesar 18,74 persen dan 8,72 persen. Data ini menunjukkan bahwa KPR masih menjadi tulang punggung pembiayaan properti di Indonesia.
Analisis dan Implikasi
Pertumbuhan harga properti residensial yang terbatas dan penurunan penjualan rumah tipe kecil dan menengah mengindikasikan adanya perlambatan di segmen pasar ini. Beberapa faktor eksternal dan internal mungkin berperan dalam tren ini, seperti kondisi ekonomi makro, suku bunga, dan daya beli masyarakat. Penting bagi pengembang untuk memahami dinamika pasar dan menyesuaikan strategi bisnis mereka agar tetap kompetitif.
Meskipun penjualan rumah tipe besar meningkat, perlu dikaji lebih lanjut faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ini. Apakah disebabkan oleh peningkatan permintaan di segmen tersebut atau faktor lain yang spesifik? Analisis lebih mendalam diperlukan untuk memahami tren ini secara komprehensif.
Data SHPR ini memberikan gambaran penting bagi para pemangku kepentingan di sektor properti, termasuk pemerintah, pengembang, dan lembaga keuangan. Informasi ini dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang tepat guna mendukung pertumbuhan sektor properti yang berkelanjutan.
Ke depannya, pemantauan terhadap tren pasar properti sangat penting. BI dan lembaga terkait perlu terus melakukan riset dan analisis untuk memahami dinamika pasar dan dampaknya terhadap perekonomian nasional. Dengan demikian, langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi pertumbuhan sektor properti di Indonesia.
Kesimpulan
Kesimpulannya, pertumbuhan harga properti residensial di Indonesia pada kuartal IV 2024 menunjukkan tren yang terbatas. Penurunan penjualan rumah tipe kecil dan menengah perlu mendapat perhatian serius, sementara pertumbuhan penjualan rumah tipe besar perlu dikaji lebih lanjut. Pemantauan dan analisis yang berkelanjutan sangat penting untuk memahami dinamika pasar dan merumuskan kebijakan yang tepat guna mendukung sektor properti Indonesia.