Petani Kaltim Makmur: Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Terus Meningkat!
Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur terus meningkat sejak pertengahan 2024, mencapai 148,1 pada Februari 2025, menunjukkan kesejahteraan petani yang semakin membaik.

Samarinda, 04 Maret 2025 (ANTARA) - Kabar gembira datang dari Kalimantan Timur! Indeks Nilai Tukar Petani (NTP), indikator penting yang mengukur tingkat kesejahteraan petani, terus mengalami peningkatan sejak pertengahan tahun 2024. Kenaikan ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kaltim di sektor pertanian. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Yusniar Juliana, mengumumkan angka NTP Kaltim pada Februari 2025 mencapai 148,1, meningkat 0,46 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
NTP sebesar 148,1 mengindikasikan kemakmuran petani Kaltim. Sebagai informasi, angka keseimbangan NTP adalah 100. Angka di bawah 100 menunjukkan kerugian bagi petani, angka 100 berarti pendapatan pas-pasan, sedangkan angka di atas 100 menunjukkan keuntungan. Angka yang jauh di atas 100, seperti yang dicapai Kaltim, menunjukkan kemakmuran petani. NTP sendiri merupakan rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani, dinyatakan dalam persentase.
Tren positif ini telah berlanjut sejak Juni 2024. Data BPS mencatat NTP Kaltim pada Juni 2024 sebesar 135,56, lalu naik secara bertahap hingga mencapai 148,1 pada Februari 2025. Kenaikan ini menunjukkan upaya pemerintah dan kerja keras petani Kaltim dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan. Peningkatan NTP dari Januari ke Februari 2025 disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani (It) naik 0,46 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) turun 0,04 persen.
Analisis Subsektor Pertanian Kaltim
Yusniar Juliana merinci NTP Februari 2025 untuk masing-masing subsektor pertanian di Kaltim. Subsektor tanaman pangan (NTPP) mencapai 101,08; hortikultura (NTPH) sebesar 124,12; tanaman perkebunan rakyat (NTPR) mencapai angka yang signifikan, yaitu 208,63; peternakan (NTPT) sebesar 107,76; dan nelayan serta pembudi daya ikan (NTNP) sebesar 101,53. Empat dari lima subsektor menunjukkan peningkatan NTP pada Februari 2025, yaitu tanaman pangan (naik 1,02 persen), hortikultura (naik 3,14 persen), tanaman perkebunan rakyat (naik 0,20 persen), dan perikanan (naik 0,58 persen). Hanya subsektor peternakan yang mengalami penurunan (-1,06 persen).
Lebih lanjut, peningkatan NTP juga berdampak positif pada Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP). Pada Februari 2025, NTUP mencapai 152,62, naik 0,29 persen dibandingkan Januari 2025. Subsektor tanaman pangan (naik 0,87 persen), hortikultura (naik 2,73 persen), dan perikanan (naik 0,09 persen) berkontribusi pada kenaikan NTUP. Namun, subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan (-0,01 persen) dan peternakan juga mengalami penurunan (-0,99 persen).
Data ini menunjukkan kinerja positif sektor pertanian Kaltim secara keseluruhan. Meskipun beberapa subsektor mengalami fluktuasi, tren umum menunjukkan peningkatan kesejahteraan petani. Pemerintah Provinsi Kaltim diharapkan dapat terus mendukung dan mengembangkan sektor pertanian untuk mempertahankan dan meningkatkan tren positif ini.
Berikut rincian NTP Kaltim sejak pertengahan 2024:
- Juni 2024: 135,56
- Juli 2024: 137,8
- Agustus 2024: 138,91
- September 2024: 130,13
- Oktober 2024: 130,16
- November 2024: 142,59
- Desember 2024: 145,35
- Januari 2025: 147,36
- Februari 2025: 148,1
Peningkatan NTP ini menjadi bukti nyata peningkatan kesejahteraan petani di Kalimantan Timur dan menjadi indikator positif bagi perekonomian daerah.
"NTP Kaltim pada Februari 2025 sebesar 148,1, naik 0,46 persen ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 147,36, angka ini menunjukkan jika petani Kaltim tergolong makmur," ujar Kepala BPS Provinsi Kaltim, Yusniar Juliana.