Pj Gubernur Sulsel Harap Sidang Himpuni Fokus Swasembada Pangan
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan berharap Sidang Umum Himpuni di Makassar, 20-22 Januari 2025, memprioritaskan diskusi tentang strategi pencapaian swasembada pangan di Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan.
Makassar, 27 Januari 2025 - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Fadjry Djufry, menyampaikan harapannya agar Sidang Umum Majelis Umum Himpunan Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) di Makassar, 20-22 Januari 2025, lebih fokus membahas isu strategis swasembada pangan. Hal ini disampaikannya di Makassar, menekankan pentingnya kontribusi Himpuni dalam upaya mencapai ketahanan pangan nasional.
Sebagai tuan rumah, Pemprov Sulsel berkomitmen mendukung penuh pelaksanaan kegiatan Himpuni. Kehadiran banyak tokoh penting semakin memperkuat arti penting event ini bagi pengembangan Sulsel. Pj Gubernur optimis Himpuni dapat memberikan masukan berharga bagi pembangunan nasional, khususnya di Sulawesi Selatan. Hal ini disampaikan Fadjry Djufry saat mendampingi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam kunjungan kerja di Kabupaten Gowa, Senin lalu.
Fadjry Djufry yang juga merupakan alumni Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) angkatan 1988, menganggap Himpuni sebagai wadah para alumni Perguruan Tinggi Negeri (PTN) memiliki peran penting. Ia berharap Himpuni dapat berkontribusi dalam memaksimalkan potensi sumber daya alam Sulsel yang melimpah. Pemikiran-pemikiran inovatif dari para ahli sangat dibutuhkan untuk mengelola kekayaan alam daerah tersebut secara berkelanjutan dan optimal.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Sidang Umum Majelis Umum Himpuni, Salahuddin Alam, menjelaskan bahwa agenda sidang tidak hanya sebatas pemilihan presidium. Berbagai agenda terkait ketahanan ekonomi juga akan dibahas secara intensif. Salah satu fokus utama adalah mencari solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Selain pemilihan presidium dan pembahasan isu ketahanan ekonomi, rangkaian kegiatan Himpuni juga mencakup pameran dan seminar. Topik-topik yang diangkat relevan dengan upaya mencapai swasembada pangan, seperti hilirisasi pertanian dan pemanfaatan ekonomi biru untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. Para peserta diharapkan dapat bertukar pikiran dan menghasilkan solusi konkret untuk masalah pangan.
Sebagai bagian dari kegiatan, panitia telah merencanakan city tour pada hari ketiga. Peserta akan diajak mengunjungi beberapa destinasi wisata menarik di Kabupaten Maros dan Kota Makassar. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berkesan bagi peserta sekaligus mempromosikan potensi pariwisata Sulsel.
Secara keseluruhan, Sidang Umum Himpuni di Makassar diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan strategi konkret untuk mendukung pencapaian swasembada pangan di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan. Peran perguruan tinggi negeri dalam pembangunan ekonomi nasional sangatlah krusial, dan Himpuni diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam hal ini.