PLN dan Kemenkumham Berdayakan Warga Binaan Lapas Nusakambangan lewat FABA
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan PLN berkolaborasi memberdayakan warga binaan Lapas Nusakambangan melalui pelatihan pemanfaatan FABA (Fly Ash dan Bottom Ash) menjadi produk infrastruktur bernilai ekonomis, menciptakan kemandirian ekonomi bagi p
![PLN dan Kemenkumham Berdayakan Warga Binaan Lapas Nusakambangan lewat FABA](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230253.261-pln-dan-kemenkumham-berdayakan-warga-binaan-lapas-nusakambangan-lewat-faba-1.jpeg)
Jakarta, 6 Februari 2024 - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan PT PLN (Persero) resmi menjalin kerjasama untuk memberdayakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Kerjasama ini difokuskan pada pemanfaatan Fly Ash and Bottom Ash (FABA), sisa pembakaran batubara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), untuk menciptakan produk-produk bernilai ekonomis.
Inisiatif yang diberi nama "Nusakambangan Berdaya" ini diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Hukum dan HAM, Agus Andrianto, dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, di PLTU Adipala, Cilacap pada 5 Februari 2024. Kolaborasi ini menandai langkah signifikan dalam meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi warga binaan Lapas Nusakambangan.
Memberdayakan Warga Binaan melalui Pelatihan FABA
Menteri Agus Andrianto menekankan pentingnya program ini dalam mempersiapkan warga binaan untuk kembali berintegrasi ke masyarakat. "PLN bersama Kemenkumham berkomitmen meningkatkan keterampilan warga binaan Lapas Nusakambangan," ujarnya dalam keterangan resmi. PLN akan membangun fasilitas produksi dan pelatihan FABA, serta memberikan pendampingan langsung kepada para warga binaan.
PLN akan berperan aktif dalam menyediakan pelatihan dan pendampingan teknis kepada para warga binaan. Pelatihan ini akan mencakup seluruh proses, mulai dari pengolahan FABA hingga menjadi produk akhir yang siap dipasarkan. Keterampilan yang didapat diharapkan dapat menjadi bekal bagi warga binaan untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri mereka sendiri setelah menjalani masa pembinaan.
FABA: Potensi Ekonomi yang Belum Tergali
FABA, yang selama ini dianggap sebagai limbah, ternyata memiliki potensi ekonomi yang besar. Bahan ini dapat dimanfaatkan sebagai substitusi semen, bahan baku beton, paving blok, batako, tetrapod, hingga media tanam. Dengan pelatihan yang tepat, warga binaan dapat mengolah FABA menjadi produk-produk berkualitas tinggi yang memiliki nilai jual.
"Produk FABA bisa dimanfaatkan menjadi beragam infrastruktur bernilai guna tinggi," jelas Menteri Agus. Hal ini selaras dengan komitmen pemerintah untuk mengembangkan ekonomi sirkuler dan mengurangi dampak lingkungan dari limbah industri. Program ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Komitmen PLN dalam Pembangunan Berkelanjutan
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen PLN tidak hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat. "Seluruh pembangkit PLN kini menjadi episentrum perbaikan lingkungan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya. PLN berinvestasi dalam program ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Darmawan menambahkan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan manfaat nyata bagi warga binaan. "Kami ingin memastikan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat nyata sehingga setelah selesai menjalani masa pembinaan, warga binaan Lapas dapat memiliki keterampilan yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraannya," katanya. PLN berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan program ini dan memberikan dukungan penuh kepada para warga binaan.
Harapan untuk Masa Depan
Kolaborasi antara Kemenkumham dan PLN dalam program Nusakambangan Berdaya diharapkan dapat menjadi model bagi program pemberdayaan warga binaan di berbagai lembaga pemasyarakatan lainnya. Dengan memberikan keterampilan dan akses pada peluang ekonomi, program ini tidak hanya membantu para warga binaan untuk membangun masa depan yang lebih baik, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Program ini juga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kualitas hidup para warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat. Keberhasilan program ini akan bergantung pada komitmen semua pihak yang terlibat, termasuk dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Dengan memanfaatkan potensi FABA, program ini menawarkan solusi inovatif untuk pengelolaan limbah dan pemberdayaan masyarakat. Ini merupakan contoh nyata sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.