PLN Hadirkan Listrik 24 Jam di 5 Pulau Kepulauan Banda, Maluku Tengah
PLN berhasil menyediakan akses listrik 24 jam di lima pulau di Kepulauan Banda, Maluku Tengah, memberikan akses listrik kepada lebih dari 2.600 pelanggan dan mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Ambon, 28 Februari 2024 - PT PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) berhasil menghadirkan akses listrik selama 24 jam di lima pulau di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Keberhasilan ini memberikan dampak signifikan bagi lebih dari 2.600 pelanggan yang sebelumnya kesulitan mendapatkan pasokan listrik yang andal. Program ini merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah kepulauan.
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula, mengumumkan keberhasilan ini di Ambon. Ia menyebutkan lima pulau yang telah menikmati listrik 24 jam adalah Pulau Sjahrir, Ay, Rhun, Hatta, dan Pulau Buano serta Huamual Belakang di Kabupaten Seram Bagian Barat. Penyediaan listrik ini diwujudkan melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di setiap pulau, dengan kapasitas yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pulau.
Listrik 24 jam ini bukan hanya sekadar penerangan, tetapi juga diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat di sektor pendidikan dan kesehatan. Kelima pulau tersebut memiliki fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas pembantu yang sangat bergantung pada pasokan listrik yang stabil. Dengan adanya listrik 24 jam, operasional fasilitas-fasilitas tersebut dapat berjalan lebih optimal.
Kapasitas PLTD di Setiap Pulau
PLN membangun PLTD dengan kapasitas berbeda di setiap pulau. Pulau Ay memiliki kapasitas daya mampu 200 kW dengan beban puncak 77 kW. Pulau Hatta memiliki kapasitas daya mampu 215 kW dengan beban puncak 38 kW. Sementara itu, Pulau Rhun memiliki kapasitas daya mampu 120 kW dan beban puncak 10 kW. Pulau Sjahrir memiliki kapasitas daya mampu 40 kW dengan beban puncak 20 kW. Pulau Buano memiliki kapasitas terbesar, yaitu 720 kW dengan beban puncak 184 kW.
Total pelanggan yang menikmati listrik 24 jam mencapai 2.625 pelanggan. Rinciannya adalah 34 pelanggan di Pulau Sjahrir, 391 pelanggan di Pulau Ay, 405 pelanggan di Pulau Rhun, 165 pelanggan di Pulau Hatta, dan 1.630 pelanggan di Pulau Buano. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen PLN dalam menjangkau daerah terpencil dan memastikan akses energi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Komitmen kami menyediakan akses kebutuhan listrik bagi masyarakat di daerah kepulauan akhirnya berbuah manis. Total terdapat 2.625 pelanggan yang akhirnya bisa menikmati listrik 24 jam," ujar Awat Tuhuloula.
Dukungan Program Electrifying Agriculture dan Electrifying Marine
Program ini juga sejalan dengan program Electrifying Agriculture yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan pasokan listrik yang andal, para petani di Kepulauan Banda dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen mereka. Selain itu, potensi laut di wilayah tersebut juga dapat dikembangkan melalui program Electrifying Marine, yang memungkinkan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya secara mandiri.
"Kami berharap, listrik 24 jam ini tak hanya memberi terang di rumah warga, melainkan juga masa depan dengan kualitas hidup yang lebih baik dapat dirasakan masyarakat di lima pulau ini," tutup Awat.
Keberhasilan PLN dalam menghadirkan listrik 24 jam di Kepulauan Banda merupakan langkah penting dalam pemerataan akses energi di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen PLN untuk terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil dan terisolir. Program ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Banda.