PLN Berhasil Aliri Listrik ke 72 Desa di NTT Tahun 2024
PLN berhasil melistriki 72 desa dan 158 dusun di NTT pada tahun 2024, berkat kerja sama berbagai pihak dan dukungan pemerintah, untuk meningkatkan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat.
![PLN Berhasil Aliri Listrik ke 72 Desa di NTT Tahun 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220211.727-pln-berhasil-aliri-listrik-ke-72-desa-di-ntt-tahun-2024-1.jpg)
Kupang, 7 Februari 2024 - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menyelesaikan proyek besarnya di tahun 2024: melistriki 72 desa dan 158 dusun di seluruh provinsi. Kabar baik ini disampaikan langsung oleh General Manager PLN UIW NTT, F Eko Sulistyono, kepada para wartawan di Kupang.
Listrik untuk NTT: Sebuah Komitmen Nasional
Sukses ini bukan hanya sekadar pencapaian angka, melainkan bukti nyata komitmen PLN dalam menjalankan amanah pemerintah untuk menyediakan akses listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Seperti yang ditekankan Eko Sulistyono, "Ini bukti tanggung jawab PLN dalam menjalankan tugas yang diberikan pemerintah." Lebih dari itu, proyek ini selaras dengan program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mendorong pemerataan pembangunan berkelanjutan.
Kerja Sama yang Membawa Hasil
Keberhasilan PLN NTT dalam melistriki desa-desa terpencil ini tidak terlepas dari kerja keras tiga Unit Pelaksana Pembangunan Kelistrikan (UP2K): PLN UP2K Kupang, PLN UP2K Sumba, dan PLN UP2K Flores. Namun, Eko Sulistyono menekankan bahwa ini merupakan buah kolaborasi yang melibatkan banyak pihak. "Keberhasilan ini bukan hasil kerja satu atau dua orang, melainkan kontribusi dari banyak pihak, termasuk PLN, pemerintah daerah, mitra kerja, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat setempat," ujarnya. Apresiasi dan ucapan terima kasih pun disampaikan kepada semua pihak yang terlibat.
Infrastruktur yang Dibangun
Untuk mencapai target tersebut, PLN membangun infrastruktur kelistrikan yang cukup signifikan. Data yang dihimpun menunjukkan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 696,64 kilometer, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 1.101,77 kilometer, serta 242 gardu distribusi dengan kapasitas total 12.100 kVA. Proyek ini membutuhkan investasi yang besar, yaitu Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp618,64 miliar.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan teraliri listriknya 72 desa dan 158 dusun, diharapkan perekonomian masyarakat setempat akan meningkat dan kualitas hidup mereka akan membaik. PLN berharap agar masyarakat turut serta menjaga jaringan listrik yang telah dibangun. "Kami berharap jaringan yang telah terbangun dapat dijaga bersama oleh masyarakat serta dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian dan kualitas hidup,” tambah Eko Sulistyono. Proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama dan komitmen dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Indonesia, khususnya di daerah terpencil.
Tantangan dan Peluang
Meskipun proyek ini telah berhasil, tantangan masih ada. Pemeliharaan infrastruktur dan memastikan akses listrik yang berkelanjutan membutuhkan upaya berkelanjutan. Namun, keberhasilan ini juga membuka peluang untuk pengembangan ekonomi di daerah-daerah yang baru teraliri listrik. Potensi usaha baru, peningkatan produktivitas, dan akses informasi yang lebih baik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. PLN berencana untuk terus berinvestasi dan berkolaborasi untuk memastikan akses listrik yang andal dan terjangkau untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Program elektrifikasi 72 desa di NTT tahun 2024 oleh PLN merupakan sebuah pencapaian yang signifikan. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen PLN dan pemerintah dalam pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kerja sama yang erat antara berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan proyek ini, dan diharapkan dapat menjadi model untuk proyek-proyek serupa di masa mendatang. Ke depan, fokus akan diarahkan pada pemeliharaan infrastruktur dan pemanfaatan energi listrik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tersebut.