PLN Jakarta Siaga Banjir: Patroli 24 Jam dan Imbau Warga Matikan Listrik
Antisipasi banjir di Jakarta, PLN UID Jakarta Raya turunkan petugas patroli 24 jam, imbau warga matikan listrik saat banjir, dan siapkan berbagai peralatan darurat.

Banjir di Jakarta kembali menjadi perhatian utama, khususnya dalam hal keselamatan dan keamanan pasokan listrik. PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengambil langkah proaktif dengan menerjunkan petugas patroli ke berbagai wilayah yang rawan banjir. Patroli ini dilakukan selama 24 jam penuh untuk memantau kondisi pintu-pintu air dan memastikan keamanan jaringan listrik.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, dalam keterangan resminya pada Selasa, 4 Januari 2024, menjelaskan bahwa petugas patroli melaporkan kondisi lapangan setiap satu jam sekali. Langkah cepat ini diambil untuk memastikan respon yang cepat terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh banjir. "Setiap jam selalu kami pantau, apabila air mulai naik, petugas kami akan berkoordinasi dengan RT/RW setempat untuk menghentikan aliran listrik sementara, demi keselamatan warga sekitar," ujar Lasiran.
Penghentian aliran listrik sementara merupakan langkah penting untuk mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh aliran listrik yang terendam air. Air yang merupakan konduktor listrik dapat menyebabkan sengatan listrik yang membahayakan jiwa. PLN berkomitmen untuk memprioritaskan keselamatan warga Jakarta di tengah ancaman banjir.
Langkah Antisipasi Banjir dari PLN Jakarta Raya
PLN UID Jakarta Raya telah mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi potensi banjir yang lebih besar. Selain patroli 24 jam, PLN juga telah menyiapkan berbagai peralatan dan sumber daya manusia untuk memastikan kelancaran pasokan listrik dan keselamatan warga. Hal ini menunjukkan kesiapan PLN dalam menghadapi situasi darurat akibat bencana alam.
Salah satu langkah penting adalah koordinasi dengan aparat setempat, seperti RT/RW. Kerjasama ini memungkinkan PLN untuk melakukan penghentian aliran listrik secara cepat dan tepat, meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Sistem pelaporan yang dilakukan setiap jam juga menjamin respon yang cepat dan tepat terhadap perubahan kondisi di lapangan.
PLN juga mengimbau masyarakat untuk turut aktif dalam menjaga keselamatan. Warga diimbau untuk segera melaporkan jika listrik masih menyala di daerah yang terdampak banjir. Laporan ini dapat disampaikan melalui aplikasi PLN Mobile. Respon cepat dari warga sangat penting untuk memastikan petugas PLN dapat segera ke lokasi dan mengamankan listrik di daerah tersebut.
Imbauan Keselamatan bagi Warga
Lasiran memberikan beberapa imbauan penting bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir. "Beberapa hal yang pertama-tama harus dilakukan masyarakat saat terjadi banjir di antaranya mematikan aliran listrik dari MCB yang berada di kWh meter masing-masing, mencabut semua peralatan listrik dari stop kontak dan memindahkan peralatan listrik ke tempat yang lebih tinggi," jelas Lasiran.
Selain itu, warga juga diimbau untuk menjauhi area dengan kabel atau jaringan listrik yang terendam banjir. Kehati-hatian ini sangat penting untuk mencegah terjadinya sengatan listrik. Jika listrik masih menyala saat banjir, segera laporkan melalui aplikasi PLN Mobile dan laporkan kondisi banjir ke instansi terkait untuk tindakan lebih lanjut.
Langkah-langkah ini merupakan tindakan pencegahan yang sangat penting untuk melindungi keselamatan warga dari bahaya listrik saat banjir. Kerjasama antara PLN dan warga sangat krusial untuk meminimalisir dampak negatif dari bencana banjir.
Keselamatan dan Kesiapsiagaan PLN
PLN UID Jakarta Raya telah menyiapkan berbagai peralatan dan sumber daya untuk mendukung upaya penanganan banjir. Persiapan ini menunjukkan kesiapan PLN dalam menghadapi situasi darurat. Sebanyak 2.148 petugas disiagakan selama 24 jam, didukung oleh 17 perahu karet untuk akses ke daerah terdampak banjir.
Selain itu, PLN juga telah menyiapkan 10 unit catu daya tanpa putus (UPS) dengan total daya 3.200 kVA, 9 unit kabel bergerak (UKB) total 6.400 meter, 38 unit gardu bergerak (UGB) total daya 23.240 kVA, dan delapan unit trafo bergerak (UTB) total daya 5.450 kVA. Satu unit power generator 600 kVA, delapan derek bergerak dan tujuh unit mobil deteksi juga disiapkan. Terdapat pula 17 posko siaga yang tersebar di seluruh Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Jakarta.
Dengan kesiapan yang matang ini, PLN menunjukkan komitmennya untuk memastikan pasokan listrik tetap aman dan andal, serta memprioritaskan keselamatan warga Jakarta selama musim hujan dan potensi banjir.
PLN Jakarta Raya terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya dalam menghadapi bencana alam seperti banjir. Kerja sama antara PLN dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi dan mengatasi dampak banjir, termasuk menjaga keselamatan dari bahaya listrik.