PM Albanese Puji Program MBG Presiden Prabowo: Kerja Sama Ekonomi RI-Australia Menguat
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese memuji program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo dan menegaskan komitmen Australia untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan dengan Indonesia.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, memuji program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Puji-pujian tersebut disampaikan langsung oleh Albanese saat kunjungan kenegaraannya ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/5). Kunjungan tersebut menandai babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia, khususnya di sektor ekonomi.
Dalam pernyataan bersama, Albanese menyebut program MBG sebagai upaya pembangunan bangsa (nation-building) yang efektif meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi dan transformasi Indonesia merupakan hasil kerja keras rakyat dan program-program pemerintah, termasuk MBG. Albanese juga menyampaikan kekagumannya terhadap komitmen Presiden Prabowo dalam menjalankan program tersebut.
Kunjungan kenegaraan Albanese diawali dengan upacara penyambutan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma pada Rabu (14/5) malam. Setelah itu, ia langsung menuju Istana Merdeka untuk bertemu empat mata dengan Presiden Prabowo dan memimpin pertemuan bilateral antara delegasi kedua negara. Pertemuan ini menghasilkan pernyataan bersama yang disampaikan kepada wartawan Indonesia dan Australia.
Apresiasi Program MBG dan Peran Sentral Indonesia
Albanese secara khusus mengapresiasi program MBG sebagai contoh nyata komitmen pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menurutnya, program ini berkontribusi signifikan pada pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah gizi buruk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Lebih lanjut, Albanese juga menekankan peran sentral Indonesia dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik. Indonesia, sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, memiliki pengaruh signifikan dalam dinamika regional. Albanese optimistis Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima dunia pada akhir 2035.
Komitmen Australia untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia di berbagai sektor, termasuk ekonomi dan perdagangan, juga ditegaskan oleh Albanese. Ia menyebut peningkatan investasi dan perdagangan antara kedua negara sebagai hal yang "wajar, penting, dan tidak terelakkan". Hal ini menunjukkan kepercayaan Australia terhadap potensi ekonomi Indonesia dan komitmennya untuk berinvestasi di negara tersebut.
Pertemuan Bilateral dan Delegasi Pemerintah
Pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dan Australia berlangsung intensif. Dari pihak Indonesia, hadir Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Mereka membahas berbagai isu strategis bilateral, termasuk kerjasama ekonomi dan perdagangan.
Setelah pertemuan bilateral, Presiden Prabowo menjamu PM Albanese dan delegasi Australia santap siang dengan hidangan khas Indonesia, seperti gado-gado dan kopi jos. Santap siang ini menjadi penutup kunjungan kenegaraan PM Albanese, yang diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Australia di masa mendatang.
Kunjungan ini menandai peningkatan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Australia. Program MBG yang diapresiasi oleh PM Albanese menjadi bukti komitmen Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Kerjasama ekonomi yang lebih kuat antara kedua negara diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua bangsa.
Kata kunci: Program Makan Bergizi Gratis, Presiden Prabowo, PM Albanese, Australia, Indonesia, kerjasama ekonomi, investasi, pembangunan bangsa, Indo-Pasifik