PMI Ajak Masyarakat Berpihak pada Kemanusiaan di Hari Palang Merah Sedunia 2025
Palang Merah Indonesia (PMI) mengajak masyarakat untuk berpihak pada kemanusiaan dan menjaga ruang kemanusiaan tetap aman, terbuka, dan aksesibel bagi siapa pun yang membutuhkan dalam peringatan Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia 2025.

Palang Merah Indonesia (PMI) menyerukan seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama berpihak pada kemanusiaan. Ajakan ini disampaikan dalam rangka memperingati Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia 2025, yang jatuh pada tanggal 8 Mei. Peringatan tahun ini mengangkat tema "Di Pihak Kemanusiaan", sebuah tema yang menekankan pentingnya solidaritas dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan di tengah berbagai tantangan global.
Sekretaris Jenderal PMI, AM Fachir, dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa tema "Di Pihak Kemanusiaan" bukan hanya sebagai penghormatan bagi para relawan dan staf PMI yang telah berdedikasi tinggi, tetapi juga sebagai seruan untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini sangat penting mengingat kompleksitas situasi dunia saat ini yang diwarnai oleh bencana alam, konflik, dan krisis kemanusiaan lainnya.
Tahun 2025 juga menandai peringatan 60 tahun adopsi Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Prinsip-prinsip ini, yang meliputi netralitas, ketidakberpihakan, dan independensi, menjadi landasan penting dalam setiap aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh PMI. Fachir menekankan pentingnya menjaga ruang kemanusiaan agar tetap aman, terbuka, dan dapat diakses oleh siapa pun yang membutuhkan bantuan.
Misi Kemanusiaan PMI di Seluruh Indonesia
Dalam kampanye "Di Pihak Kemanusiaan", PMI menyoroti berbagai aksi kemanusiaan yang telah dan terus dilakukan oleh para relawan dan stafnya di seluruh Indonesia. Kegiatan ini mencakup respons terhadap bencana alam, layanan kesehatan, dukungan psikososial, dan perlindungan bagi kelompok rentan di masyarakat. Semua upaya ini didasarkan pada satu komitmen utama: memberikan harapan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, di mana pun dan kapan pun.
Fachir menambahkan, "Menjadi relawan kemanusiaan berarti bersedia hadir bahkan di situasi paling sulit sekalipun. Kita berdiri untuk satu hal, yaitu kemanusiaan." Pernyataan ini menggarisbawahi dedikasi dan pengorbanan para relawan PMI yang tak kenal lelah dalam menjalankan tugas kemanusiaannya.
Kampanye ini juga bertujuan untuk mengenang para relawan dan tenaga kemanusiaan yang telah gugur saat bertugas. Pengorbanan mereka menjadi pengingat bahwa kerja kemanusiaan selalu mengandung risiko, namun tetap dijalankan dengan penuh dedikasi dan semangat.
Nilai-nilai Kemanusiaan sebagai Landasan
Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia 2025 menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali nilai-nilai dasar yang mendasari seluruh aksi kemanusiaan, yaitu empati, solidaritas, dan pengabdian tanpa pamrih. Nilai-nilai inilah yang menjadi pendorong bagi PMI dan para relawannya untuk terus bekerja membantu sesama.
Fachir menutup keterangannya dengan pesan yang penuh harapan, "Dalam dunia yang dipenuhi ketidakpastian, satu hal yang pasti: kita semua bisa memilih untuk berdiri di pihak kemanusiaan." Ajakan ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat aktif dalam aksi kemanusiaan dan bersama-sama membangun dunia yang lebih baik.
PMI juga menekankan pentingnya aksesibilitas bantuan kemanusiaan. Bantuan harus dapat menjangkau semua individu yang membutuhkannya, tanpa memandang latar belakang, suku, agama, atau status sosial. Komitmen ini memastikan bahwa prinsip-prinsip kemanusiaan dijalankan secara adil dan merata.
Melalui berbagai program dan kegiatannya, PMI terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan para relawannya dalam memberikan respon yang cepat dan efektif terhadap berbagai situasi darurat kemanusiaan. Pelatihan dan pengembangan kapasitas ini sangat penting untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan para korban.