Polda Banten Tangkap Tiga Pelaku Pembakaran Peternakan Ayam PT STS
Kepolisian Daerah Banten menangkap tiga tersangka baru terkait pembakaran peternakan ayam PT Sinar Ternak Sejahtera (STS) di Serang, dengan peran berbeda dan ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara.

Serang, 14 Februari 2024 - Ketiga tersangka, berinisial IP, NR, dan DI, ditangkap Ditreskrimum Polda Banten terkait kasus pembakaran peternakan ayam PT Sinar Ternak Sejahtera (STS). Penangkapan ini menambah daftar tersangka dalam kasus yang menggemparkan tersebut. Peristiwa pembakaran yang terjadi di Serang ini telah menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan dan menarik perhatian publik.
Peran Tersangka dan Motif Kejahatan
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Banten, Kombes Pol Dian Setyawan, menjelaskan bahwa masing-masing tersangka memiliki peran yang berbeda dalam aksi pembakaran tersebut. Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif di balik aksi tersebut dan kemungkinan keterlibatan pihak lain. Proses pemeriksaan intensif masih berlangsung untuk menggali informasi selengkap mungkin.
IP, salah satu tersangka, terbukti merobohkan pagar di beberapa titik vital peternakan, termasuk pagar belakang mes, terpal biru di samping kandang, dan pagar hebel dekat pangklong. Ia juga merusak paralon air minum ayam, mengganggu operasional peternakan secara signifikan. Sementara itu, NR berperan dalam pengadaan bahan bakar. Ia menerima uang Rp5.000 dari tersangka CS (yang telah ditangkap sebelumnya) untuk membeli 1,5 liter bensin yang kemudian digunakan untuk membakar gedung tiga menggunakan kardus. Perannya dalam aksi pembakaran ini sangat krusial.
Tersangka DI juga melakukan tindakan perusakan. Ia merusak terpal kandang ayam, mengobrak-abrik tempat pakan ayam, merusak paralon air, dan merobohkan pagar di beberapa titik. Tindakan perusakan ini memperparah kerusakan dan kerugian yang dialami PT STS.
Ancaman Hukuman Berat
Atas perbuatannya, para tersangka terancam hukuman pidana yang cukup berat. Kombes Pol Dian Setyawan menjelaskan bahwa para tersangka dapat dijerat dengan Pasal 160 KUHP, Pasal 170 KUHP, dan Pasal 187 KUHP. Pasal-pasal tersebut berkaitan dengan penghasutan untuk melakukan tindak pidana, kekerasan secara bersama-sama di muka umum, dan pembakaran yang membahayakan nyawa atau harta benda. Ancaman hukumannya pun cukup signifikan, yaitu pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar.
Penyelidikan Berlanjut
Polda Banten menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini. Proses penyelidikan masih terus berlanjut, dan polisi masih memburu beberapa pelaku lain yang diduga terlibat. Penangkapan ketiga tersangka ini merupakan langkah signifikan dalam mengungkap jaringan pelaku dan motif di balik aksi pembakaran tersebut. Keamanan dan ketertiban masyarakat tetap menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus ini.
Saat ini, para tersangka ditahan di Polda Banten untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Proses hukum akan terus berjalan sesuai prosedur yang berlaku, dan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Kasus pembakaran peternakan ayam PT STS ini menjadi sorotan publik, dan diharapkan proses hukum yang transparan dan adil dapat memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan serupa di masa mendatang. Ketegasan aparat penegak hukum dalam menangani kasus ini sangat penting untuk menjaga iklim investasi dan keamanan di wilayah hukum Polda Banten.