Polda Kepri Bagi-bagi Cokelat, Edukasi Tertib Lalu Lintas di Batam
Ditlantas Polda Kepri bagikan cokelat dan edukasi kepada pengendara tertib di Batam selama Operasi Keselamatan Seligi 2025 untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Batam, 14 Februari 2025 - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) menggelar aksi simpatik dengan membagikan cokelat, buku tulis, dan gantungan kunci kepada pengendara yang tertib berlalu lintas di Simpang Franky, Batam. Aksi ini merupakan bagian dari Operasi Keselamatan Seligi 2025 yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas.
Operasi Keselamatan Seligi 2025: Lebih dari Sekadar Tilang
Kabagbinops Ditlantas Polda Kepri, AKBP Nanda Sihombing, menjelaskan bahwa kegiatan ini berbeda dari operasi lalu lintas pada umumnya. "Biasanya operasi identik dengan penegakan hukum, berupa tilang atau teguran," kata Nanda. "Kali ini, kami ingin mengapresiasi pengendara yang sudah tertib." Dengan memilih tanggal 14 Februari, Hari Kasih Sayang, Polda Kepri ingin memberikan penghargaan kepada pengguna jalan yang patuh aturan.
Sasaran aksi simpatik ini adalah pengendara yang memenuhi sejumlah kriteria, seperti mengenakan helm sesuai standar, memiliki kelengkapan kendaraan yang lengkap dan laik jalan, pajak kendaraan aktif, serta TNKB yang lengkap. "Sebagai bentuk apresiasi, kami memberikan buku, gantungan kunci, dan cokelat," tambah Nanda.
Kegiatan ini juga melibatkan Jasa Raharja Kantor Wilayah Kepri. Pengendara yang tertib namun kendaraannya pajak mati, tetap diingatkan untuk segera melunasi kewajibannya.
Menurunkan Angka Kecelakaan
Ditlantas Polda Kepri mencatat beberapa jenis pelanggaran lalu lintas yang masih sering terjadi di Kepri, antara lain tidak memakai helm, menerobos lampu merah, mengebut, melawan arus, dan tidak menggunakan sabuk pengaman. Operasi Keselamatan Seligi 2025 sendiri mengedepankan tindakan preventif (40 persen) dan preemtif (40 persen), dengan penegakan hukum hanya 20 persen. Penegakan hukum difokuskan pada penggunaan ETLE, baik statis maupun mobile.
"Tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat akan tertib berlalu lintas demi keamanan dan kenyamanan bersama di jalan raya," jelas Nanda, menekankan arahan Kakorlantas.
Edukasi di Hari Kasih Sayang
Kasubdit Keselamatan Lalu Lintas, Kompol Ida Mardiana, menambahkan bahwa memilih momen 14 Februari sangat tepat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Operasi Keselamatan Seligi 2025 berlangsung selama 14 hari, mulai 10 hingga 23 Februari 2025. Operasi ini bertujuan menciptakan keselamatan lalu lintas, membangun budaya tertib berlalu lintas, dan menurunkan angka kecelakaan serta fatalitas korban.
Data Kecelakaan Lalu Lintas
Data dari Jasa Raharja Kanwil Kepri menunjukkan peningkatan klaim kecelakaan lalu lintas pada tahun 2024 sebesar 3,8 persen atau Rp23,57 miliar, dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp22,64 miliar. Namun, terdapat kabar baik, klaim kecelakaan lalu lintas pada Januari 2025 mengalami penurunan sekitar 8,85 persen dibandingkan Januari 2024.
Dengan berbagai upaya edukasi dan penegakan hukum yang terintegrasi, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas di Kepri dapat terus ditekan, menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.