Polda Metro Jaya Ungkap Titik Operasi Keselamatan Jaya 2025
Polda Metro Jaya mengumumkan titik-titik razia Operasi Keselamatan Jaya 2025 di Jakarta, menyasar berbagai pelanggaran lalu lintas seperti melawan arus, tidak memakai helm, dan penggunaan rotator ilegal.
![Polda Metro Jaya Ungkap Titik Operasi Keselamatan Jaya 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170145.209-polda-metro-jaya-ungkap-titik-operasi-keselamatan-jaya-2025-1.jpg)
Jakarta, 10 Februari 2025 - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya hari ini mengumumkan titik-titik razia dalam Operasi Keselamatan Jaya 2025. Operasi ini akan berlangsung selama 24 jam di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya, dengan fokus pada peningkatan disiplin dan kepatuhan berlalu lintas guna menekan angka pelanggaran dan kecelakaan.
Beberapa ruas jalan utama menjadi target operasi, termasuk Jalan Gatot Subroto, Jalan Sudirman-Thamrin, Jalan H.R. Rasuna Said, dan Jalan Tentara Pelajar. Namun, lokasi razia juga tersebar di seluruh wilayah Jakarta, dengan sasaran yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerah.
Sasaran Operasi di Setiap Wilayah
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Latif Usman, menjelaskan bahwa setiap wilayah di Jakarta memiliki sasaran operasi yang berbeda-beda. Berikut rinciannya:
- Jakarta Pusat: Jalan Rajawali (melawan arus), lampu lalu lintas Pintu Besi (TNKB tidak sesuai ketentuan dan rotator ilegal), lampu lalu lintas Jembatan Merah Gunung Sahari (pengemudi di bawah umur dan melawan arus).
- Jakarta Utara: Jalan Raya Cilincing atau lampu lalin Tanah Merdeka (tidak menggunakan helm dan tanpa TNKB), Jalan RE. Martadinata atau lampu lalin Jembatan Goyang (melawan arus), Jalan Raya Pakin atau lampu lalin Mitra Bahari (tidak memakai helm dan melawan arus), dan Jalan Raya Yos Sudarso atau lampu lalin Permai (tidak memakai helm, melanggar lampu merah, dan rotator ilegal).
- Jakarta Barat: Jalan Letjen S. Parman (TNKB tidak sesuai ketentuan), Jalan Daan Mogot (rotator ilegal dan pengemudi di bawah umur), Jalan Brigjen Katamso (melawan arus), Jalan Kemanggisan Raya (melawan arus).
- Jakarta Selatan: lampu lalin Robinson Pasar Minggu (tidak memakai helm), Jalan Raya Fatmawati (pelanggaran rambu jalan), dan Jalan Ciputat Raya (melawan arus).
- Jakarta Timur: Jalan DI. Panjaitan depan WIKA arah utara (rotator ilegal), lampu lalin Halim Baru arah utara, Jalan MT. Haryono dan Jalan Mayjend Sutoyo (TNKB tidak sesuai ketentuan), Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara depan Mall Basura (pengemudi di bawah umur), kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) Duren Sawit, Jalan RS. Soekamto depan Mcd (tidak memakai helm dan melawan arus).
Operasi Keselamatan Jaya 2025 melibatkan 1.675 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, TNI, dan Pemerintah Daerah. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas di Jakarta.
Tujuan Operasi Keselamatan Jaya 2025
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, menjelaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas dan kepatuhan masyarakat. Sasaran utamanya adalah menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Operasi ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan tertib bagi seluruh warga Jakarta.
Dengan jangkauan operasi yang luas dan melibatkan berbagai pihak, Operasi Keselamatan Jaya 2025 diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap keselamatan dan ketertiban lalu lintas di Jakarta. Peningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
Polda Metro Jaya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama. Mari kita bersama-sama menciptakan budaya berlalu lintas yang tertib dan disiplin.