Polisi Periksa 15 Saksi Kasus Pelemparan Bus Persik Kediri
Kepolisian Resor Malang telah memeriksa 15 saksi terkait pelemparan bus Persik Kediri usai laga melawan Arema FC, termasuk sopir, koordinator lapangan, suporter, dan media officer tim.

Malang, Jawa Timur, 16 Mei 2024 - Kepolisian Resor Malang, Jawa Timur, tengah gencar menyelidiki kasus pelemparan bus yang ditumpangi pemain dan pelatih Persik Kediri usai pertandingan melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Minggu (11/5). Peristiwa ini mengakibatkan pelatih Persik, Divaldo Alves, mengalami luka ringan di kepala. Penyidik telah memeriksa sejumlah saksi kunci untuk mengungkap pelaku dan motif di balik aksi tersebut.
Dalam perkembangan terbaru, KBO Satuan Reserse Kriminal Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara, menyatakan bahwa polisi telah meminta keterangan dari 15 orang saksi. Saksi-saksi tersebut terdiri dari berbagai pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam kejadian tersebut, termasuk sopir bus, koordinator lapangan, dan sejumlah suporter yang berada di sekitar lokasi kejadian. Proses pemeriksaan ini merupakan langkah penting untuk mengumpulkan bukti dan mengidentifikasi pelaku pelemparan.
Kejadian pelemparan terjadi tak lama setelah bus Persik Kediri meninggalkan Stadion Kanjuruhan. Polisi kini tengah bekerja keras untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik aksi tersebut. Selain memeriksa saksi mata, polisi juga aktif mengumpulkan bukti-bukti lain untuk mendukung proses penyelidikan.
Penyelidikan Terus Berlanjut
Proses penyelidikan kasus pelemparan bus Persik Kediri terus berlanjut. Polisi tidak hanya mengandalkan keterangan saksi mata, tetapi juga menganalisis sejumlah video yang beredar di media sosial dan rekaman CCTV di sekitar Stadion Kanjuruhan. "Kami sudah mengumpulkan semua video, termasuk yang beredar di media sosial. Semua video, baik dari Persik maupun media sosial, sudah kami kumpulkan dan sedang kami dalami," jelas Ipda Dicka Ermantara.
Meskipun telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk media officer Persik Kediri, polisi belum meminta keterangan langsung dari pelatih Divaldo Alves. Ipda Dicka menjelaskan bahwa keterangan dari media officer dinilai sudah cukup kuat untuk saat ini. Namun, tidak menutup kemungkinan polisi akan memanggil Divaldo Alves untuk dimintai keterangan lebih lanjut jika diperlukan.
Polisi juga masih mendalami rekaman CCTV di sekitar Stadion Kanjuruhan. "Masih kami dalami. Kami fokus pada pengejaran terhadap pelaku," tambah Ipda Dicka. Hal ini menunjukkan komitmen kepolisian untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas dan memberikan keadilan bagi pihak yang dirugikan.
Bukti Video dan CCTV Dijadikan Acuan
Analisa video menjadi salah satu fokus utama dalam penyelidikan ini. Berbagai video amatir yang beredar di media sosial, maupun video yang diperoleh langsung dari pihak Persik Kediri, sedang diteliti secara intensif oleh tim penyidik. Hal ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi pelaku dan merekonstruksi kronologi kejadian secara akurat.
Selain video, rekaman CCTV di sekitar Stadion Kanjuruhan juga menjadi bagian penting dari proses penyelidikan. Polisi berharap rekaman CCTV dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kejadian tersebut dan membantu mengidentifikasi pelaku pelemparan. Proses pendalaman rekaman CCTV masih terus dilakukan.
Proses penyelidikan kasus ini menunjukkan komitmen kepolisian untuk mengungkap kasus pelemparan bus Persik Kediri hingga tuntas. Dengan memeriksa saksi, menganalisis video, dan menyelidiki rekaman CCTV, diharapkan polisi dapat segera mengidentifikasi dan menangkap pelaku.
Polisi berharap masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini dapat segera melapor agar proses penyelidikan dapat berjalan lebih lancar. Kerjasama antara pihak kepolisian dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan sepak bola yang aman dan kondusif.
Meskipun polisi belum merilis informasi lebih detail terkait identitas pelaku, proses penyelidikan terus berlanjut dan diharapkan akan segera membuahkan hasil.
Kesimpulan
Kasus pelemparan bus Persik Kediri masih dalam tahap penyelidikan intensif oleh Polres Malang. Proses pengumpulan bukti dan keterangan saksi terus dilakukan untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik kejadian tersebut. Polisi berharap dapat segera menyelesaikan kasus ini dan memberikan keadilan bagi semua pihak.