Polres OKU Bagi-bagi Bunga, Edukasi Tertib Lalu Lintas di Operasi Keselamatan Musi 2025
Polres OKU menerapkan pendekatan humanis dalam Operasi Keselamatan Musi 2025 dengan membagikan bunga kepada pengendara tertib berlalu lintas di Baturaja, Sumatera Selatan, sembari menindak pelanggar dengan tilang manual.

Polisi Resort (Polres) Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengambil pendekatan yang unik dalam Operasi Keselamatan Musi 2025. Bukan hanya penindakan, tetapi juga edukasi dan apresiasi menjadi fokus utama. Pada Minggu, 16 Februari 2025, Polres OKU membagikan bunga dan cokelat kepada pengendara yang tertib berlalu lintas di Jalan Ahmad Yani, Kota Baturaja.
Apresiasi bagi Pengendara Tertib
Kapolres OKU, AKBP Imam Zamroni, melalui KBO Satuan Lalu Lintas, IPTU Eko Harianto, menjelaskan alasan di balik aksi bagi-bagi bunga ini. "Bingkisan ini kami berikan hanya kepada pengendara yang taat dan lengkap membawa dokumen kendaraan saat melintas di jalan raya," kata IPTU Eko. Langkah ini merupakan bentuk apresiasi nyata dari kepolisian kepada masyarakat yang disiplin dalam mematuhi peraturan lalu lintas.
Pemberian bunga dan cokelat tidak hanya sekadar simbolis. Hal ini bertujuan untuk mendorong kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas. Dengan memberikan penghargaan kepada pengendara yang taat aturan, diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi pengendara lain untuk lebih tertib.
Penindakan Tetap Dilakukan
Namun, pendekatan humanis ini tidak berarti pengabaian terhadap pelanggar lalu lintas. IPTU Eko menegaskan, "Untuk kendaraan yang lengkap dokumen seperti SIM dan STNK kami berikan bingkisan. Sedangkan, yang tidak taat aturan tetap diberikan tindakan berupa tilang." Penindakan tegas tetap dilakukan terhadap pengendara yang melanggar peraturan, guna memberikan efek jera dan menciptakan keamanan di jalan raya.
Operasi Keselamatan Musi 2025: Fokus pada Keselamatan
Operasi Keselamatan Musi 2025 yang digelar dari 10 hingga 23 Februari 2025 ini mengedepankan pendekatan simpatik, persuasif, dan humanis. Namun, penegakan hukum tetap menjadi bagian penting, dengan sistem tilang manual diterapkan untuk pelanggaran yang dianggap serius. Sasaran operasi ini adalah pelanggaran yang sering menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas.
Sebelas Pelanggaran Utama
Sebanyak 11 pelanggaran menjadi fokus Operasi Keselamatan Musi 2025. Pelanggaran tersebut meliputi: penggunaan helm tidak berstandar SNI, melawan arus lalu lintas, penggunaan ponsel saat berkendara, mengemudi di bawah pengaruh alkohol atau narkoba, melebihi batas kecepatan, pengemudi di bawah umur, kendaraan tidak sesuai spesifikasi teknis, penggunaan knalpot brong, balap liar, berboncengan lebih dari satu orang tanpa kelengkapan, tidak memakai sabuk keselamatan, dan menerobos lampu merah.
Dengan menggabungkan pendekatan humanis dan penegakan hukum yang tegas, diharapkan Operasi Keselamatan Musi 2025 dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah OKU dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas. Langkah Polres OKU ini patut diapresiasi sebagai upaya kreatif dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di jalan raya.
Kesimpulan
Operasi Keselamatan Musi 2025 di Kabupaten OKU menunjukkan inovasi dalam penegakan hukum lalu lintas. Dengan memadukan pemberian reward berupa bunga dan cokelat kepada pengendara tertib dan penindakan tegas terhadap pelanggar, diharapkan dapat menciptakan budaya tertib berlalu lintas yang lebih baik. Semoga langkah ini dapat ditiru oleh daerah lain untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya.