Pos Indonesia Buka Peluang Investasi 2.900 Aset Strategis
PT Pos Indonesia dan anak usahanya membuka peluang investasi bagi investor untuk mengoptimalkan lebih dari 2.900 aset strategis di seluruh Indonesia, menawarkan berbagai skema kerjasama yang fleksibel.

PT Pos Indonesia (Persero) dan anak usahanya, PT Pos Properti Indonesia, membuka peluang investasi bagi investor untuk memanfaatkan kurang lebih 2.900 asetnya di seluruh Indonesia. Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal R Djoemadi, mengumumkan hal ini dalam acara 'Investor Gathering: Creating Spaces, Unlocking Potential' di Pos Bloc, Jakarta. Acara ini menandai langkah strategis Pos Indonesia untuk mengoptimalkan aset-asetnya yang tersebar luas dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Aset-aset tersebut beragam, mulai dari bangunan yang luas dan strategis hingga bangunan heritage dengan nilai historis tinggi. Potensi pengembangannya pun beragam, mencakup hotel, rumah sakit, pergudangan, dan bahkan pusat data. Faizal menekankan, "Sebagian aset memiliki bangunan yang cukup luas dan lokasi yang strategis, beberapa di antaranya juga merupakan bangunan heritage yang memiliki nilai histori dan bentuk yang khas. Aset-aset potensial ini kami tawarkan kepada investor untuk dimanfaatkan, untuk meningkatkan value aset tersebut."
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan nilai aset Pos Indonesia dan berkontribusi pada perekonomian nasional. Direktur Pos Properti Indonesia, Junita Roemawi, menyatakan bahwa pihaknya memiliki mandat utama untuk mengoptimalkan lebih dari 2.900 aset milik Pos Indonesia. Ia berharap kegiatan ini dapat menarik minat investor dan memperkenalkan potensi aset-aset tersebut kepada pasar yang lebih luas.
Berbagai Skema Kerja Sama yang Fleksibel
PT Pos Properti Indonesia menawarkan berbagai skema kerja sama yang fleksibel kepada calon investor, memberikan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis masing-masing. Skema tersebut meliputi sewa murni, sewa bangunan, Kerja Sama Operasional (KSO), Kerja Sama Usaha (KSU), Build Operate Transfer (BOT), dan Build Transfer Operate (BTO). Hal ini disampaikan oleh Chief Marketing Officer PT Pos Properti Indonesia, Endro Tjahjono, yang menekankan pentingnya adaptasi terhadap kebutuhan pasar yang dinamis.
Dengan beragamnya skema yang ditawarkan, Pos Properti Indonesia berupaya mengakomodasi berbagai profil investor dan proyek pengembangan. Kehadiran skema yang fleksibel ini diharapkan dapat mendorong partisipasi investor yang lebih luas dan beragam dalam pengembangan aset-aset Pos Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya optimalisasi aset, Pos Properti Indonesia juga meluncurkan logo baru perusahaan. Logo baru ini merepresentasikan transformasi dan adaptasi perusahaan terhadap perkembangan pasar. Logo utama terdiri dari dua elemen utama: simbol 'pintu/jendela' dan logotype Pos Properti.
Kerja Sama dengan DJKN
Dalam acara tersebut, juga ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara PT Pos Properti Indonesia dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). MoU ini terkait penyediaan aset PT Pos Indonesia (Persero) untuk disewakan. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen Pos Indonesia dalam transparansi dan pengelolaan aset yang baik.
Kerja sama dengan DJKN ini diharapkan dapat memperkuat proses penyewaan aset dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Dengan demikian, proses investasi akan semakin transparan dan terjamin.
Langkah strategis Pos Indonesia ini membuka peluang investasi yang signifikan bagi para investor, baik domestik maupun internasional. Dengan potensi aset yang besar dan skema kerja sama yang fleksibel, Pos Indonesia optimistis dapat menarik minat investor dan mengoptimalkan nilai aset-asetnya untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pos Indonesia berharap kolaborasi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan menggandeng investor, Pos Indonesia berupaya untuk memaksimalkan potensi aset-asetnya yang tersebar di seluruh Indonesia.