PPIH Batam Ingatkan JCH Jaga Etika di Tanah Suci: Minimalisir Penggunaan Ponsel di Masjidil Haram
PPIH Embarkasi Batam mengingatkan jamaah calon haji (JCH) untuk menjaga etika dan ketertiban di Tanah Suci, termasuk mengurangi penggunaan ponsel di Masjidil Haram dan merokok di tempat umum, demi kenyamanan ibadah bersama.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam, Zoztafia, memberikan imbauan penting kepada para jamaah calon haji (JCH) Kloter Empat Embarkasi Batam sebelum keberangkatan mereka ke Arab Saudi pada Senin, 5 Mei 2023. Imbauan tersebut berfokus pada pentingnya menjaga etika dan ketertiban selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Imbauan ini disampaikan langsung kepada ketua regu (karu) dan ketua rombongan (karom) yang akan mendampingi JCH selama di Tanah Suci. Keberangkatan Kloter Empat, yang berjumlah 443 orang dari Pekanbaru, Riau, dijadwalkan pukul 09.14 WIB dari Bandara Hang Nadim Batam dan tiba di Madinah pukul 14.40 WAS.
Salah satu pesan penting yang disampaikan Zoztafia adalah mengenai penggunaan ponsel di Masjidil Haram. Beliau meminta agar para karu dan karom menyampaikan pesan kepada jamaah untuk mengurangi penggunaan gadget selama beribadah di tempat suci tersebut. "Tolong sampaikan pesan kepada jamaah agar menahan diri dari main handphone selama menjalankan ibadah," tegas Zoztafia. Selain itu, beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga kenyamanan bersama dengan mengurangi kebiasaan merokok di tempat umum dan di dalam kamar hotel.
Imbauan ini bertujuan untuk menciptakan suasana ibadah yang khusyuk dan nyaman bagi seluruh jamaah. Dengan mengurangi penggunaan gadget dan merokok di tempat umum, diharapkan para jamaah dapat lebih fokus pada pelaksanaan ibadah haji dan menghormati kesucian tempat-tempat ibadah di Tanah Suci. Hal ini sejalan dengan tujuan utama ibadah haji yaitu meraih haji yang mabrur dan mendapatkan ridho Allah SWT.
Peran Krusial Karu dan Karom dalam Membantu Kelancaran Ibadah
Zoztafia juga menekankan peran penting karu dan karom sebagai perpanjangan tangan ketua kloter dalam melayani dan membantu jamaah. Karena keterbatasan waktu dan tanggung jawab ketua kloter yang meliputi berbagai aspek kenegaraan, administrasi, dan manajerial, karu dan karom memiliki peran krusial dalam memastikan kelancaran ibadah jamaah selama 40 hari di Tanah Suci. Mereka diharapkan dapat membantu jamaah secara personal dan memastikan setiap jamaah memahami dan melaksanakan rukun dan wajib haji dengan benar.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Kepri ini berharap agar seluruh jamaah Embarkasi Batam, mulai dari Kloter 1 hingga Kloter 27, dapat melaksanakan rukun dan wajib haji dengan sempurna. "Saya berharap mulai dari Kloter 1 sampai dengan Kloter 27 Embarkasi Batam ini tidak ada satu pun jamaah yang tidak melaksanakan rukun dan wajib haji," harap Zoztafia. Peran karu dan karom dalam hal ini sangatlah vital untuk memastikan hal tersebut tercapai.
Selain itu, Zoztafia juga mengingatkan pentingnya kepedulian dan saling membantu antarjemaah. Beliau menekankan bahwa semangat kebersamaan dan saling membantu merupakan bagian integral dari ibadah haji dan akan membantu dalam meraih haji yang makbul dan mabrur. "Tingkatkan kepedulian antarsesama jamaah, ini juga bagian integral dari ibadah kita, yang harus ditanamkan adalah semangat untuk meraih haji yang makbul dan mabrur bersama-sama,” pesan Zoztafia.
Pentingnya Kesadaran Diri dan Etika Beribadah
Imbauan PPIH Embarkasi Batam ini menekankan pentingnya kesadaran diri dan etika beribadah bagi setiap jamaah haji. Dengan menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama, para jamaah dapat menciptakan suasana ibadah yang khusyuk dan bermakna. Pengurangan penggunaan ponsel di Masjidil Haram, misalnya, menunjukkan rasa hormat terhadap kesucian tempat ibadah dan memungkinkan jamaah untuk lebih fokus pada ibadah.
Begitu pula dengan imbauan untuk mengurangi merokok di tempat umum. Hal ini menunjukkan kepedulian terhadap kenyamanan jamaah lain dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Dengan demikian, imbauan ini bukan hanya sekedar peraturan, tetapi juga merupakan ajakan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan menciptakan suasana harmonis di antara para jamaah.
Semoga dengan adanya imbauan ini, para jamaah calon haji dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar, khusyuk, dan mendapatkan haji yang mabrur. Semoga para jamaah juga dapat menjadi teladan bagi sesama dalam menjaga etika dan ketertiban selama berada di Tanah Suci.
Para jamaah diharapkan untuk senantiasa berpedoman pada nilai-nilai agama dan etika bermasyarakat selama menjalankan ibadah haji. Dengan demikian, ibadah haji akan menjadi pengalaman spiritual yang bermakna dan meninggalkan kesan positif bagi seluruh jamaah.
Tawaf Qudum dan Pelaksanaan Rukun Haji
Sebelum mengakhiri pesan, Zoztafia juga mengingatkan pentingnya pemahaman dan pelaksanaan rukun dan wajib haji yang benar sejak kedatangan di Tanah Suci, dimulai dari Tawaf Qudum. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya persiapan dan pemahaman yang matang sebelum pelaksanaan ibadah haji. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan setiap jamaah dapat melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntunan agama.
Pesan-pesan dari PPIH Embarkasi Batam ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi seluruh jamaah haji dalam menjalankan ibadah mereka di Tanah Suci. Semoga seluruh jamaah dapat kembali ke tanah air dengan membawa pengalaman spiritual yang bermakna dan haji yang mabrur.