Kemenag: Petugas Haji NTB Harus Layani, Bukan Dilayani!
Kementerian Agama (Kemenag) memberikan peringatan keras kepada Petugas Haji Daerah (PHD) di NTB agar maksimal melayani jamaah haji, bukan malah minta dilayani, dengan ancaman pemulangan jika melanggar.

Mataram, 9 Mei 2024 (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) memberikan peringatan tegas kepada seluruh Petugas Haji Daerah (PHD) di Embarkasi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka diminta untuk mengutamakan pelayanan maksimal kepada Jamaah Calon Haji (JCH), bukan malah meminta dilayani. Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, Zamroni Aziz, saat melepas JCH Kloter 7 di Asrama Haji NTB, Mataram, Jumat lalu.
Menurut Zamroni Aziz, pesan penting dari Menteri Agama RI adalah agar PHD memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah. Ia menekankan pentingnya komitmen petugas dalam memberikan pelayanan yang optimal. "Salah satu pesan penting Menteri Agama (Menag) RI itu meminta PHD melayani jamaah secara maksimal. JCH yang merasa tidak dilayani, diminta melaporkan ke Kemenag NTB," ujarnya.
Tidak hanya sebatas imbauan, Kemenag juga memberikan peringatan akan adanya sanksi tegas bagi petugas yang lalai atau tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Bahkan, ancaman pemulangan sebelum puncak haji pun menjadi konsekuensi yang harus dihadapi. Hal ini menunjukkan keseriusan Kemenag dalam memastikan pelayanan haji berjalan lancar dan sesuai harapan.
Layanan Optimal untuk Jamaah Haji
Zamroni Aziz menegaskan bahwa imbauan untuk memberikan pelayanan maksimal ini tidak hanya ditujukan kepada PHD, tetapi juga kepada seluruh petugas haji lainnya. Ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter, dan perawat memiliki tanggung jawab yang sama untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah. Mereka diharapkan mampu bekerja sama dan saling mendukung dalam memberikan pelayanan yang komprehensif.
Lebih lanjut, Zamroni Aziz menyampaikan tiga pesan penting dari Menteri Agama kepada para jamaah calon haji. Pesan-pesan tersebut bertujuan untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan ibadah haji. Dengan mengikuti arahan ini, diharapkan jamaah dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan mendapatkan pengalaman haji yang berkesan.
Pertama, jamaah diminta untuk menghindari pembicaraan yang tidak perlu dan fokus pada ibadah. Kedua, jamaah diminta untuk bijak dalam penggunaan ponsel, terutama saat melaksanakan ibadah seperti tawaf. Ketiga, jamaah diimbau untuk senantiasa bersabar dalam setiap tahapan ibadah haji.
Imbauan Menjaga Nama Baik Indonesia
Selain menekankan pentingnya pelayanan optimal, Zamroni Aziz juga mengajak seluruh jamaah calon haji untuk menjaga nama baik Indonesia, khususnya NTB. Ia mengingatkan bahwa Indonesia dikenal dengan masyarakatnya yang santun dan ramah. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk dijaga dan dipertahankan selama pelaksanaan ibadah haji.
Dengan adanya peringatan tegas dari Kemenag dan imbauan kepada para jamaah, diharapkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan khusyuk. Pelayanan maksimal dari petugas haji dan kedisiplinan jamaah menjadi kunci keberhasilan ibadah haji yang penuh berkah.
Para petugas haji diharapkan dapat memahami dan melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Mereka harus menyadari bahwa tugas mereka adalah melayani jamaah dengan sepenuh hati, sehingga jamaah dapat merasa nyaman dan khusyuk dalam menjalankan ibadah haji. Komitmen dan dedikasi petugas haji sangat penting untuk keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji.
Semoga dengan adanya pengawasan dan sanksi yang tegas, pelayanan haji di NTB dapat terus ditingkatkan dan jamaah haji dapat menjalankan ibadahnya dengan lancar dan khusyuk. Hal ini merupakan harapan bersama agar ibadah haji dapat memberikan pengalaman spiritual yang mendalam dan berkesan bagi seluruh jamaah.