Pramono Anung Janji Permudah Ijazah & Kembangkan Jakarta dalam 100 Hari
Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung, berjanji menyelesaikan masalah ijazah tertahan, memperbaiki program KJP dan KJMU, serta membuka taman 24 jam dalam 100 hari kerja.
![Pramono Anung Janji Permudah Ijazah & Kembangkan Jakarta dalam 100 Hari](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/190041.527-pramono-anung-janji-permudah-ijazah-kembangkan-jakarta-dalam-100-hari-1.jpg)
Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta terpilih, membuat janji besar untuk warga Jakarta. Dalam 100 hari masa kerjanya, ia bertekad menyelesaikan berbagai permasalahan, salah satunya adalah pemutihan ijazah yang ditahan sekolah di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA. Janji ini disampaikan seusai acara penganugerahan gelar kehormatan adat Betawi di Pondok Pesantren Putra Al Hamid Putra, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu lalu.
Pramono menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan masalah ijazah tertahan ini. Ia menyatakan, "Termasuk di dalamnya adalah ijazah-ijazah yang ditahan di seluruh dinas, SD, SMP, SMA di Jakarta akan kami putihkan dalam waktu 100 hari itu." Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi para siswa yang terkendala karena ijazah mereka ditahan.
Selain masalah ijazah, Pramono juga menyinggung sejumlah janji kampanye lainnya yang akan direalisasikan dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Program-program unggulan seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) menjadi fokus utamanya. Ia berencana memperbaiki penyaluran KJP agar lebih tepat sasaran dan bermanfaat bagi keluarga tidak mampu.
"Kami akan perbaiki termasuk penyelesaian KJP yang menjadi problem utama di masyarakat akan kami selesaikan tidak lagi hanya di satu tempat saja tetapi di seluruh kecamatan yang ada," ujar Pramono. Proses verifikasi data akan diperketat untuk memastikan bantuan tersebut diterima oleh mereka yang berhak menerimanya. Pramono menargetkan pemulihan jumlah penerima KJP kembali ke angka 520 ribu penerima, seperti pada periode sebelumnya.
Tidak hanya KJP, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) juga akan mendapatkan perhatian. Pramono berencana mengubah sistem kontrak KJMU yang semula tahunan menjadi langsung 8 semester hingga wisuda, sehingga mahasiswa terbebas dari biaya pendidikan. Hal ini tentunya akan sangat membantu meringankan beban para mahasiswa berprestasi di Jakarta.
Inovasi lain yang direncanakan adalah membuka taman-taman di Jakarta selama 24 jam. "Akan ada taman-taman yang pada waktu itu saya dan Bang Doel janjikan untuk dibuka 24 jam. Kami berdua telah berdiskusi secara mendalam dengan tim transisi dan itu akan dipersiapkan," jelas Pramono. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan ruang publik yang lebih nyaman dan aman bagi warga Jakarta.
Meskipun fokus pada janji 100 hari, Pramono menyadari tantangan besar seperti banjir, polusi, dan kemacetan tetap menjadi prioritas. Ia dan wakilnya akan bekerja sama untuk mengatasi permasalahan klasik Ibukota ini. "Sehingga dengan demikian, saya dan Bang Doel kami berdua setelah berdiskusi, kami akan bersama-sama mengerjakan apa yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita berdua di dalam menyelesaikan persoalan Jakarta," tutup Pramono.