Prediksi Kebutuhan Sapi Kurban di Bangka Tahun 2025: Lebih dari 1.200 Ekor!
Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, memprediksi kebutuhan sapi kurban Idul Adha 2025 meningkat signifikan menjadi lebih dari 1.229 ekor, didominasi pasokan dari luar daerah.

Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diprediksi akan membutuhkan lebih dari 1.229 ekor sapi kurban untuk perayaan Idul Adha 1446 Hijriah atau tahun 2025 Masehi. Angka ini disampaikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispanpertan) Kabupaten Bangka, Krisnaningsih, di Sungailiat pada Kamis, 24 April. Prediksi ini didapat dari perhitungan kebutuhan masing-masing kecamatan di Kabupaten Bangka.
Peningkatan kebutuhan sapi kurban ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2024 yang hanya mencapai 1.144 ekor. Hal ini menunjukkan peningkatan permintaan yang cukup tinggi diprediksi akan terjadi di tahun mendatang. Kebutuhan terbesar terpusat di beberapa kecamatan utama, seperti Merawang, Sungailiat, dan Mendo Barat.
Krisnaningsih menjelaskan bahwa angka 1.229 ekor tersebut merupakan estimasi dan berpotensi bertambah, meskipun tidak terlalu signifikan. Rincian kebutuhan sapi kurban per kecamatan meliputi: Sungailiat (273 ekor), Pemali (171 ekor), Merawang (305 ekor), Mendo Barat (167 ekor), Bakam (28 ekor), Puding Besar (60 ekor), Riau Silip (1 ekor), dan Belinyu (224 ekor).
Kebutuhan Sapi Kurban Didominasi Sapi Impor
Fakta menarik yang perlu diperhatikan adalah mayoritas sapi kurban yang dibutuhkan di Kabupaten Bangka dipasok dari luar daerah. Krisnaningsih menyatakan bahwa populasi sapi lokal masih terbatas dan belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Sapi-sapi kurban tersebut sebagian besar didatangkan dari Lampung, Jawa, dan daerah lainnya.
Kondisi ini menunjukkan pentingnya upaya peningkatan populasi sapi lokal di Bangka. Pemerintah daerah perlu merumuskan strategi jangka panjang untuk meningkatkan produksi sapi lokal agar dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah. Hal ini juga akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat Bangka.
Selain itu, ketersediaan sapi lokal yang memadai juga dapat menjamin kualitas dan keamanan pangan. Dengan meningkatkan produksi sapi lokal, masyarakat Bangka dapat lebih mudah mengakses sapi kurban yang berkualitas dan terjamin kesehatannya.
Pengawasan Ketat untuk Keamanan Pangan
Dispanpertan Kabupaten Bangka berkomitmen untuk memastikan kesehatan dan keamanan pangan hewan kurban. Pihaknya akan melakukan pengawasan ketat di tempat-tempat pengumpulan sapi kurban untuk menjamin semua hewan kurban dalam kondisi sehat dan layak potong.
"Hewan kurban harus dinyatakan sehat," tegas Krisnaningsih. "Jika diketahui ada yang sakit, dianjurkan tidak dipotong, dan dilakukan pengobatan sampai sembuh." Pengawasan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit dan memastikan masyarakat mendapatkan daging kurban yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi kesehatan masyarakat. Dengan pengawasan yang ketat, diharapkan dapat meminimalisir risiko penyebaran penyakit melalui hewan kurban dan memastikan keamanan pangan bagi masyarakat Bangka.
Kesimpulannya, prediksi kebutuhan sapi kurban di Kabupaten Bangka pada Idul Adha 2025 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi sapi lokal dan memastikan keamanan pangan bagi masyarakat.