Populasi Sapi Pulang Pisau Tembus 10.000 Ekor, Potensi Pertumbuhan Masih Besar
Populasi sapi di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, meningkat pesat menjadi 10.000 ekor pada tahun 2024, dengan potensi pengembangan hingga 62.000 ekor, didorong oleh bantuan ternak, pengembangbiakan alami dan inseminasi buatan.
![Populasi Sapi Pulang Pisau Tembus 10.000 Ekor, Potensi Pertumbuhan Masih Besar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230235.325-populasi-sapi-pulang-pisau-tembus-10000-ekor-potensi-pertumbuhan-masih-besar-1.jpg)
Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, kini memiliki populasi sapi yang mencapai angka 10.000 ekor pada tahun 2024. Kenaikan ini menandai pertumbuhan signifikan dari jumlah sebelumnya, 9.750 ekor di tahun 2023. Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Pulang Pisau, Ibrahim, pada Kamis lalu.
Potensi Pertumbuhan yang Menjanjikan
Menurut Ibrahim, Kabupaten Pulang Pisau memiliki potensi peternakan sapi yang sangat besar. Dengan ketersediaan hijauan makanan ternak (HMT) yang melimpah di delapan kecamatan, daerah ini mampu menampung hingga 62.000 ekor sapi. Artinya, masih ada potensi pengembangan sekitar 52.000 ekor sapi lagi, sebuah peluang usaha yang menjanjikan bagi masyarakat setempat.
Distribusi populasi sapi saat ini terkonsentrasi di empat kecamatan utama. Kecamatan Maliku memimpin dengan populasi 5.000 ekor, diikuti Kecamatan Pandih Batu dengan 3.000 ekor. Kecamatan Kahayan Hilir dan Sebangau Kuala masing-masing memiliki 800 dan 500 ekor sapi. Sementara itu, Kecamatan Banama Tingang dan Kahayan Tengah memiliki peternakan sapi dalam skala yang lebih kecil.
Strategi Pengembangan dan Bantuan Pemerintah
Peningkatan populasi sapi ini tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan. Ibrahim menjelaskan bahwa bantuan ternak dari dana pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Pulang Pisau berperan penting. Selain itu, pengembangbiakan alami dan inseminasi buatan (IB) juga menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan jumlah ternak.
"Kenaikan populasi sapi ini tidak terlepas juga adanya pengadaan bantuan ternak setiap tahun yang berasal dari dana pokir (pokok pikiran) anggota DPRD Pulang Pisau dan sebagian besar lagi hasil dari hasil kelahiran serta pengembangbiakan ternak sapi yang dilakukan para peternak," jelas Ibrahim.
Kedua metode ini, pengawinan alami dan IB, secara aktif diterapkan oleh peternak lokal untuk mengembangkan usaha mereka. Hal ini menunjukkan komitmen dan adaptasi teknologi yang baik dalam sektor peternakan di Pulang Pisau.
Peluang Ekonomi dan Rencana Pembangunan Infrastruktur
Ibrahim menekankan potensi peternakan sapi sebagai penggerak perekonomian masyarakat. Meningkatnya permintaan daging menjelang hari-hari besar keagamaan semakin memperkuat potensi ini. Pemerintah setempat pun turut mendukung dengan perencanaan pembangunan pasar hewan di Kecamatan Maliku dan Pandih Batu pada tahun 2026. Pasar ini diharapkan dapat mempermudah peternak dalam menjual hasil ternak mereka dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Peternakan pasti bisa menjadi peluang untuk lebih meningkatkan perekonomian masyarakat. Menjelang hari-hari besar keagamaan kebutuhan konsumsi daging terus meningkat," ucapnya.
"Usulan adanya pasar hewan ini sudah direncanakan pada 2022 untuk dibangun di Kecamatan Maliku dan Kecamatan Pandih Batu dalam memudahkan peternak menjual hasil ternak dan retribusinya bisa menjadi pendapatan asli daerah (PAD)," demikian Ibrahim.
Kesimpulan
Dengan populasi sapi yang mencapai 10.000 ekor dan potensi pengembangan yang signifikan, Kabupaten Pulang Pisau memiliki masa depan cerah di sektor peternakan. Dukungan pemerintah melalui bantuan ternak dan rencana pembangunan infrastruktur, dikombinasikan dengan upaya peternak lokal, akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.