Kalsel Tambah 22 Ribu Induk Sapi, Target Swasembada Daging 2029
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berupaya menambah 22 ribu induk sapi untuk mencapai swasembada daging pada tahun 2029, dengan program Siska Ku Intip sebagai strategi utama.
![Kalsel Tambah 22 Ribu Induk Sapi, Target Swasembada Daging 2029](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220023.996-kalsel-tambah-22-ribu-induk-sapi-target-swasembada-daging-2029-1.jpg)
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berambisi besar untuk mencapai swasembada daging pada tahun 2029. Langkah konkrit yang diambil adalah dengan menambah populasi induk sapi sebanyak 22 ribu ekor. Target ini diumumkan langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, Suparmi, di Banjarbaru pada Rabu, 5 Juli 2023.
Kebutuhan Induk Sapi dan Target Swasembada
Suparmi menjelaskan, total induk sapi yang dibutuhkan untuk mencapai target swasembada daging di Kalsel hingga 2029 mencapai 53.889 ekor. Dengan jumlah tersebut, diperkirakan produksi sapi potong dapat mencapai lebih dari 260 ribu ekor. Saat ini, populasi induk sapi yang dimiliki peternak di Kalsel baru mencapai 31.486 ekor. Artinya, masih terdapat kekurangan sekitar 22.403 ekor induk sapi.
Kebutuhan daging sapi di Kalsel juga cukup signifikan. Setiap tahunnya, Kalsel membutuhkan sekitar 57.645 ekor sapi potong atau setara dengan 7.135.295 kilogram daging. Upaya untuk mengurangi ketergantungan impor daging dari luar Kalsel terus dilakukan.
Strategi Siska Ku Intip
Salah satu strategi yang dijalankan oleh Pemprov Kalsel adalah program Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma, atau yang lebih dikenal dengan Siska Ku Intip. Program ini telah membentuk 26 klaster peternakan yang dikelola oleh kelompok tani dan peternak. Targetnya, hingga tahun 2029, jumlah klaster akan mencapai 50.
Program Siska Ku Intip melibatkan investasi dari berbagai pihak, baik investor lokal maupun luar Kalsel. Saat ini, 14 klaster telah memiliki profil investasi yang jelas, sementara sisanya masih dalam tahap penyusunan. Pemprov Kalsel juga memberikan pembinaan, monitoring, dan bantuan sarana prasarana, seperti kandang dan pagar elektrik, untuk mendukung keberhasilan program ini.
Tantangan dan Harapan
Meskipun ambisius, target swasembada daging pada 2029 di Kalsel menghadapi tantangan yang tidak sedikit. Perlu upaya maksimal dari pemerintah, peternak, dan investor untuk memastikan program Siska Ku Intip berjalan efektif dan efisien. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada kolaborasi dan komitmen semua pihak yang terlibat.
Suksesnya program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kalsel, khususnya para peternak, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor daging sapi. Dengan demikian, Kalsel dapat memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri dan meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Kesimpulan
Program penambahan 22 ribu induk sapi di Kalsel merupakan langkah strategis menuju swasembada daging pada tahun 2029. Program Siska Ku Intip menjadi kunci keberhasilan program ini. Keberhasilan program ini akan berdampak positif bagi perekonomian Kalsel dan ketahanan pangan daerah.