Bappenas Usul Program Strategis Tingkatkan Produksi Daging dan Susu Sapi
Bappenas mengusulkan program nasional untuk meningkatkan produksi daging dan susu sapi demi memenuhi kebutuhan pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi kesenjangan pembangunan.
![Bappenas Usul Program Strategis Tingkatkan Produksi Daging dan Susu Sapi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000104.778-bappenas-usul-program-strategis-tingkatkan-produksi-daging-dan-susu-sapi-1.jpg)
Jakarta, 10 Februari 2024 - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) meluncurkan usulan program strategis nasional. Fokusnya? Meningkatkan produksi daging dan susu sapi demi mencapai target pembangunan nasional. Langkah ini diharapkan tak hanya memenuhi kebutuhan pangan hewani, tetapi juga berkontribusi pada Trisula Pembangunan: pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan pemerataan pembangunan.
Tantangan Sektor Peternakan Indonesia
Saat ini, sektor peternakan Indonesia didominasi peternak perorangan (99,95 persen). Mayoritas adalah peternak kecil dengan rata-rata kepemilikan 2-3 ekor ternak. Ironisnya, pendapatan terbesar justru berasal dari perusahaan besar yang hanya mencakup 0,01 persen dari total unit usaha. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, dalam pertemuan strategis dengan Consolidated Pastoral Company (CPC) Australia, menyoroti disparitas ini.
Nilai Tukar Petani (NTP) pada peternakan menunjukkan indeks harga yang diterima peternak lebih rendah dibanding subsektor lain. Ini mengindikasikan keuntungan peternak masih terbatas dan perlu ditingkatkan melalui kebijakan yang tepat. Komoditas peternakan seperti daging sapi dan susu masih mengalami defisit, berbeda dengan telur dan daging ayam yang surplus.
Rendahnya produktivitas, populasi ternak yang menurun, dan rantai pasok yang belum optimal menjadi tantangan utama. Program ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut secara komprehensif.
Solusi dan Kolaborasi
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, Bappenas telah menetapkan sejumlah program prioritas. Salah satunya adalah pengembangan pangan hewani dan pengendalian penyakit hewan. Sektor peternakan juga akan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memperkuat penyediaan protein dalam negeri.
Bappenas berharap CPC Australia dapat menjadi mitra strategis. Kerja sama ini akan difokuskan pada riset dan inovasi, adopsi teknologi, serta investasi di sektor peternakan. Potensi kerja sama sangat besar, termasuk pemanfaatan 1,75 juta hektar lahan potensial di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternak lokal.
Harapan Ke Depan
Program strategis ini menjanjikan solusi untuk meningkatkan produksi daging dan susu sapi di Indonesia. Dengan mengatasi tantangan utama seperti rendahnya produktivitas dan optimalisasi rantai pasok, program ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan nasional akan protein hewani sekaligus meningkatkan kesejahteraan para peternak. Kerja sama dengan CPC Australia menjadi langkah penting dalam mencapai tujuan tersebut. Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Inisiatif ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya program ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan daya saing di pasar internasional.
Kesimpulan
Usulan program Bappenas ini merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan produksi daging dan susu sapi di Indonesia. Melalui kolaborasi strategis dan penerapan teknologi modern, program ini berpotensi untuk mengatasi tantangan sektor peternakan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan lahan potensial dan peningkatan produktivitas peternak menjadi kunci keberhasilan program ini.