Preservasi Jalan Nasional Tetap Lanjut, Menteri PU Pastikan Kemantapan Jalan Minimal 90%
Menteri PU Dody Hanggodo jamin preservasi jalan nasional tetap berlanjut meski ada penghematan anggaran, target kemantapan jalan minimal 90%.

Jakarta, 21 Februari 2025 - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memberikan jaminan bahwa upaya preservasi jalan nasional akan terus berlanjut meskipun pemerintah tengah melakukan penghematan anggaran. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat lalu. Pernyataan ini menjawab kekhawatiran publik terkait kondisi jalan nasional di tengah pembatasan fiskal.
Dody Hanggodo menegaskan komitmennya untuk menjaga kemantapan jalan nasional. "Preservasi jalan tetap ada, tapi memang karena keterbatasan fiskal sementara baru kita anggarkan 6 bulan. Cuma nanti kita mesti melihat lagi, karena yang jadi konsen saya adalah bagaimana jalan nasional ini kemantapannya minimum di 90%," ujarnya. Pernyataan tersebut menekankan prioritas pemerintah dalam menjaga infrastruktur jalan agar tetap berfungsi optimal.
Penghematan anggaran berdampak pada rencana pembangunan infrastruktur jalan. Dody menjelaskan, "Sementara fiskal kita terbatas, otomatis mungkin di tahun 2025 ini tidak ada penambahan jalan nasional. Kalau memang begitu berarti kemudian preservasinya harus kita perkuat supaya dari sisi kemantapan jalan nasional tidak turun." Strategi ini difokuskan pada pemeliharaan dan perbaikan jalan yang sudah ada untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga.
Perbaikan Jalan Nasional, Fokus pada Jalur Pantura
Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, sebelumnya telah menyampaikan bahwa Kementerian PU akan terus melakukan perbaikan jalan nasional, termasuk jalur Pantura yang menjadi fokus utama. Perbaikan ini akan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari Jakarta hingga Banyuwangi. Langkah ini tidak hanya untuk memastikan jalan tetap fungsional, tetapi juga untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
Perbaikan di jalur Pantura bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik. Kementerian PU berkomitmen untuk memastikan jalan dalam kondisi prima selama periode mudik. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Data dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta menunjukkan bahwa sejak awal Januari hingga 17 Februari 2025, telah dilakukan penanganan perbaikan di Pantura Barat (Pemalang - Pekalongan - Batang - Weleri). Tercatat sekitar 4409 titik lubang telah ditangani secara rutin.
Metode Perbaikan dan Dukungan CSR
BBPJN Jawa Tengah-DIY telah melakukan berbagai upaya perbaikan jalan di sepanjang jalur Pantura Barat. Metode yang digunakan meliputi patching dan salob, dengan memanfaatkan material tambalan cepat mantap (TCM), bongkaran aspal dengan CMM dan hotmix. Percepatan perbaikan juga didukung oleh program CSR, sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan pihak swasta.
Penggunaan berbagai metode dan dukungan CSR menunjukkan komitmen untuk mengatasi keterbatasan anggaran. Strategi ini diharapkan dapat memaksimalkan hasil perbaikan jalan dengan sumber daya yang ada. Dengan demikian, perbaikan jalan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Berbagai upaya percepatan perbaikan jalan yang dilakukan oleh Kementerian PU menunjukkan kesiapan pemerintah dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2025. Harapannya, jalur Pantura dapat digunakan secara optimal dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik.
Melalui komitmen dan strategi yang tepat, Kementerian PU berupaya untuk memastikan jalan nasional tetap dalam kondisi prima, meskipun dengan keterbatasan anggaran. Hal ini menunjukkan dedikasi pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang handal dan aman bagi masyarakat.