Presiden Prabowo Minta Maaf, Program Makan Anak Indonesia Belum Menjangkau Semua
Presiden Prabowo Subianto meminta maaf atas keterlambatan penyaluran bantuan makan bergizi gratis kepada anak-anak Indonesia, seraya menjelaskan kendala administrasi dan memastikan program akan menjangkau seluruh anak Indonesia pada akhir 2025.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua dan anak-anak yang belum mendapatkan manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden di Sumedang, Jawa Barat, Senin, 20 Januari 2024.
Program MBG dan Kendala Penyaluran
Presiden mengakui bahwa program MBG yang baru diluncurkan belum mampu menjangkau seluruh anak di Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa proses penyaluran bantuan membutuhkan waktu, baik dari sisi fisik maupun administrasi, untuk memastikan distribusi yang merata. Hal ini penting untuk memastikan keadilan dan efektivitas program.
Prioritas Keamanan Dana dan Target Penyaluran
Prabowo menekankan pentingnya keamanan proses penyaluran dana agar tepat sasaran dan terhindar dari penyelewengan. "Kita perlu mengamankan uang yang ditransfer untuk program ini. Memang butuh waktu. Namun, saya akan mencari cara terbaik dan tercepat agar program ini menjangkau semua anak kita," tegasnya.
Presiden juga memastikan dana untuk program MBG tersedia dan akan digunakan sesuai kebutuhan. Ia menegaskan bahwa program ini ditujukan untuk membantu anak-anak yang paling membutuhkan. "Saya jamin dananya tersedia. Bagi yang tidak membutuhkan, berikan bagiannya kepada yang membutuhkan," tambahnya.
Target Cakupan Program MBG
Presiden Prabowo optimis bahwa pada akhir tahun 2025, seluruh anak Indonesia akan mendapatkan akses ke program MBG. "Saya percaya bahwa pada akhir tahun 2025, semua anak Indonesia dapat makan makanan bergizi (dari program ini)," kata Presiden.
Implementasi Program MBG Saat Ini
Saat ini, program MBG telah dilaksanakan di 31 provinsi di Indonesia, dengan 238 Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum yang beroperasi untuk menyediakan makanan dalam program ini. Untuk periode Januari-April, pemerintah menargetkan tiga juta penerima manfaat, dengan tujuan meningkatkan angka tersebut menjadi enam juta pada fase berikutnya dari April hingga Agustus.
Kesimpulan
Permintaan maaf Presiden Prabowo atas keterlambatan penyaluran bantuan MBG menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan akses terhadap makanan bergizi. Kendati terdapat kendala administrasi dan logistik, pemerintah berupaya untuk mempercepat penyaluran bantuan dan menargetkan cakupan penuh pada akhir tahun 2025.