Presiden Prabowo Undang Mantan Presiden ke Istana Rayakan Idul Fitri
Presiden Prabowo Subianto mengundang mantan presiden dan wakil presiden ke Istana Merdeka untuk menghadiri acara silaturahmi Idul Fitri 1444 H.

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengundang para mantan presiden dan wakil presiden ke Istana Merdeka, Jakarta, untuk menghadiri acara silaturahmi Idul Fitri dalam rangka merayakan berakhirnya bulan Ramadan dan menyambut bulan Syawal pada Senin, 31 Maret 2025. Acara ini diadakan setelah Presiden Prabowo menunaikan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Undangan tersebut bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkokoh persatuan bangsa di hari kemenangan.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak hanya mengundang para pendahulunya. Ia juga mengundang para pejabat negara, duta besar, perwakilan organisasi internasional, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Acara yang dijadwalkan dimulai pukul 09.00 WIB ini juga terbuka untuk umum.
Menurut Yusuf Permana, acara silaturahmi Idul Fitri ini dimaksudkan sebagai ajang keakraban nasional. "Acara ini sebagai silaturahmi nasional, dimaksudkan untuk membangun rasa kebersamaan dalam merayakan hari kemenangan," jelasnya. Hal ini menunjukkan komitmen Presiden Prabowo untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya di momen Idul Fitri yang penuh berkah.
Silaturahmi Nasional di Istana Merdeka
Beberapa mantan presiden dan wakil presiden yang diundang diketahui berdomisili di Jakarta atau daerah sekitarnya. Di antara mereka adalah Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-11 Boediono, dan Wakil Presiden ke-13 Ma'ruf Amin. Sementara itu, Presiden ke-7 Joko Widodo diketahui berdomisili di Solo, Jawa Tengah.
Para tamu undangan akan disuguhi hidangan makan siang. Acara ini diharapkan dapat menjadi momen yang bermakna bagi seluruh peserta, memperkuat ikatan persaudaraan, dan mempererat rasa kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kehadiran para mantan pemimpin negara juga diharapkan dapat memberikan inspirasi dan arahan bagi pemerintahan saat ini.
Keputusan untuk menyelenggarakan acara silaturahmi ini menunjukkan kepedulian Presiden Prabowo terhadap pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Penentuan 1 Syawal 1446 H
Sebelumnya, Kementerian Agama Republik Indonesia telah menetapkan bahwa Idul Fitri 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Hal ini berdasarkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh tim Kementerian Agama di berbagai wilayah Indonesia. Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menjelaskan bahwa tim rukyatul hilal di seluruh Indonesia memastikan bahwa tinggi hilal belum memenuhi kriteria awal bulan Hijriah yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Oleh karena itu, pemerintah menggunakan metode Istikmal, yaitu menyempurnakan atau menggenapkan jumlah hari dalam bulan menjadi 30 hari. Metode ini merupakan salah satu cara yang sah dalam penentuan awal bulan Hijriah, dan telah menjadi rujukan bagi pemerintah Indonesia dalam menetapkan hari raya keagamaan Islam.
Dengan demikian, penetapan Idul Fitri 1446 H pada 31 Maret 2025 memberikan kepastian bagi umat Islam di Indonesia untuk merayakan hari raya dengan khidmat dan penuh kebahagiaan. Silaturahmi yang diprakarsai Presiden Prabowo Subianto semakin menambah semarak perayaan Idul Fitri tahun ini.
Acara silaturahmi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mempererat tali silaturahmi, khususnya di momen-momen penting seperti Idul Fitri.