Presiden dan Wapres Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal: Suasana Khidmat Warnai Lebaran
Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka menunaikan Shalat Idul Fitri 1446 H di Masjid Istiqlal bersama masyarakat, menciptakan suasana khidmat dan kebersamaan.

Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan Shalat Idul Fitri bersama masyarakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Senin, 31 Maret 2024. Keduanya tiba di masjid sekitar pukul 06.50 WIB dan langsung menuju ruang ibadah utama. Shalat Id yang khidmat ini menjadi simbol kebersamaan dan keharmonisan nasional di momen Idul Fitri.
Kehadiran Presiden dan Wapres di Masjid Istiqlal bukan hanya sekadar menjalankan ibadah, tetapi juga menjadi pesan penting tentang persatuan dan kesatuan bangsa. Momentum Idul Fitri, yang identik dengan kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa, dimaknai sebagai waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkokoh rasa kebersamaan di tengah masyarakat Indonesia yang beragam.
Hal ini sejalan dengan tema khotbah yang disampaikan oleh Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie, yaitu 'Merawat Kemabruran Puasa'. Tema ini mengajak seluruh umat Islam untuk senantiasa menjaga amal kebaikan yang telah dijalankan selama bulan Ramadan dan meneruskannya di hari-hari selanjutnya. Kehadiran Presiden dan Wapres pun menjadi teladan dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal: Kebersamaan Presiden dan Wapres
Presiden dan Wapres kompak mengenakan pakaian muslim berwarna putih dan celana hitam, serta songkok hitam. Penampilan mereka yang sederhana namun khusyuk mencerminkan kesederhanaan dan ketawaduan dalam menjalankan ibadah. Mereka didampingi oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Beberapa menteri lainnya juga terlihat hadir, antara lain Menteri Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, dan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri. Kehadiran para pejabat negara ini semakin memperkuat makna kebersamaan dalam perayaan Idul Fitri.
Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal dimulai pukul 07.00 WIB dan diikuti oleh masyarakat luas. Suasana khidmat dan penuh kekhusyukan menyelimuti pelaksanaan shalat, menunjukkan betapa pentingnya momen ini bagi umat Islam Indonesia.
Kepala Bidang Diklat Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), Mulawarman Hannase, sebelumnya telah mengumumkan bahwa shalat Idul Fitri 1446 H di Masjid Istiqlal terbuka untuk umum.
Khotbah 'Merawat Kemabruran Puasa': Pesan Penting di Hari Raya
Khotbah yang disampaikan oleh Ahmad Tholabi Kharlie dengan tema 'Merawat Kemabruran Puasa' memberikan pesan yang sangat relevan dengan konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Tema ini menekankan pentingnya menjaga dan merawat nilai-nilai kebaikan yang telah dipraktikkan selama bulan Ramadan. Bukan hanya sekadar menjalankan ibadah puasa, tetapi juga bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Pesan ini sejalan dengan semangat kebersamaan dan persatuan yang ditunjukkan oleh Presiden dan Wapres dengan melaksanakan shalat Id bersama masyarakat di Masjid Istiqlal. Kehadiran mereka menjadi simbol nyata dari komitmen pemerintah dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal menjadi momen penting yang memperlihatkan kebersamaan pemimpin dan rakyat dalam menjalankan ibadah dan merayakan kemenangan di hari raya Idul Fitri. Suasana khidmat dan penuh kekhusyukan menjadi bukti nyata dari nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.
Semoga semangat kebersamaan dan keharmonisan ini dapat terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk membangun bangsa yang lebih baik dan beradab.