Program 3 Juta Rumah: Peluang Emas bagi Industri Semen Indonesia?
Program pemerintah membangun 3 juta rumah dinilai Komisi VI DPR sebagai peluang besar bagi industri semen dalam negeri, terutama dengan inovasi produk ramah lingkungan seperti bata interlock presisi.

Jakarta, 26 Februari 2024 - Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, melihat program pembangunan tiga juta rumah sebagai angin segar bagi industri semen di Indonesia. Hal ini disampaikan di tengah tantangan peningkatan biaya bahan baku dan keterbatasan anggaran infrastruktur. Program ini dinilai mampu mendorong pertumbuhan industri semen dan memberikan solusi hunian layak bagi masyarakat.
Adisatrya memberikan apresiasi terhadap inovasi bata interlock presisi dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Produk turunan semen hijau ini dinilai sebagai solusi tepat untuk mendukung program pemerintah, karena ramah lingkungan dan efisien dalam pembangunan rumah.
"Persoalan kelebihan kapasitas produksi, persaingan harga yang semakin ketat, serta perubahan kebijakan pemerintah terkait pembangunan infrastruktur, semakin menuntut pelaku industri semen untuk terus berinovasi," ungkap Adisatrya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Inovasi Semen Hijau: Solusi untuk Industri Semen Indonesia
Adisatrya mendorong perluasan jangkauan bata interlock presisi ke berbagai wilayah di Indonesia. Ia juga memuji keunggulan produk tersebut, yang telah terbukti mampu diaplikasikan di daerah rawan gempa dan memiliki waktu konstruksi yang lebih singkat dibandingkan rumah konvensional. "Sehingga, diharapkan produk bata interlock presisi agar bisa cepat menjangkau pasar-pasar nasional," tambahnya.
Komisi VI DPR RI juga meninjau aplikasi paving block berpori di Kendal, Jawa Tengah. Produk inovatif berbasis semen hijau dari SIG ini dinilai efektif sebagai solusi untuk mengatasi masalah genangan air.
Keunggulan lain dari semen hijau SIG adalah emisi karbon yang lebih rendah hingga 38 persen dibandingkan semen konvensional. Selain itu, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) semen hijau SIG juga tinggi, lebih dari 90 persen.
Semen Hijau SIG: Ramah Lingkungan dan Berdaya Saing
Direktur Utama SIG, Donny Arsal, menegaskan komitmen perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan. Ia menekankan bahwa inovasi semen hijau SIG tidak hanya berfokus pada efisiensi dan daya saing, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan.
Donny menambahkan, "Inovasi semen hijau SIG lebih rendah emisi karbon hingga 38 persen dibandingkan semen konvensional, serta memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) tinggi, lebih dari 90 persen. Sehingga, dengan menggunakan semen hijau SIG, berarti ikut berpartisipasi dalam upaya menurunkan emisi untuk menjaga kelestarian lingkungan dan di sisi lain mendukung kemajuan industri dalam negeri." Penggunaan semen hijau SIG juga berkontribusi pada peningkatan TKDN, mendukung perekonomian nasional.
Program 3 juta rumah diharapkan dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan industri semen nasional. Inovasi produk-produk berbasis semen hijau seperti bata interlock presisi dan paving block berpori membuka peluang pasar baru dan mendorong daya saing industri semen Indonesia di tengah tantangan global.
Dengan dukungan pemerintah dan inovasi teknologi, industri semen Indonesia dapat memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur dan perumahan yang berkelanjutan di Indonesia. Komitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan lingkungan akan menjadi kunci keberhasilan industri semen dalam menghadapi tantangan masa depan.